Kondisi Perumahan Grand Permata Indah Situbondo Dikeluhkan Penghuni
SITUBONDO, FaktualNews.co – Pengembang perumahan Grand Permata Indah (GPI) Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, dikeluhkan para penghuninya. Lantaran, perumahan yang sudah berdiri selama tujuh tahun lebih tapi belum dibangun tembok pembatas.
Bahkan, akibat tidak adanya tembok pembatas perumahan Grand Permata Indah Situbondo, dalam satu bulan terakhir ini, dua rumah milik warga perumahan GPI dibobol maling.
“Warga sudah dua kali mengalami pencurian, pertama aki kendaraan truk hilang, terus yang kedua itu besi yang dicuri. Coba Kalau dipasangi pagar pelaku mau masuk itu pasti mikir,” kata Syaiful, Wakil ketua Rt 02 Rw 03 Desa Kilensari, Minggu (17/2/2019).
Menurutnya, selain terjadi aksi pencurian, namun pada musim penghujan seperti sekarang ini, jalan di perumahan yang menjadi akses utama warga sangat becek akibat tidak paving.
“Kalau musim penghujan, warga malas untuk keluar meskipun punya mobil. Sebab jalannya becek. Padahal, penghuni perumahan GPI ini sudah mencapai 80 KK. Pengembangnya hanya janji-janji saja,”bebernya.
Selain itu, sejumlah fasilitas belum dibangun oleh pengembang, sehingga sebagai bentuk protes, sejumlah warga melakukan mogok bersama, dengan cara tidak menyetor kredit perumahan ke Bank Tabungan Negara (BTN) cabang Situbondo.
“Bulan Januari kemarin ada 40 warga yang tandatangan untuk mogok membayar kredit. Tujuannya, agar pihak Bank mau menegur pengembang” kata Arif, warga perumahan GPI yang lain.
Arif berharap dengan adanya mogok bayar ke BTN, pengembang mau memperhatikan keinginan warga tentang fasilitas yang masih belum terpenuhi.
“Ini demi keamanan dan kenyamanan warga perumahan GPI. Dalam hal ini Pengembang jangan hanya janji-janji saja,”harapnya.
Sementara itu, dikonfirmasi melalui ponselnya, pengembang GPI, Huzen, mengatakan bahwa dalam waktu dekat fasilitas paving segera akan dipasang. “InsyaAllah dalam waktu dekat sudah di paving,” ujarnya.
