Peristiwa

Desak Copot Sekda, PMII Luruk Kantor DPRD Situbondo

SITUBONDO, FaktualNews.co – Puluhan mahasiswa  yang mengatasnamakan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Situbondo, kembali melakukan aksi demo. Mereka menuntut pencopotan Syaifullah,  dari jabatan sebagai sekretaris daerah (Sekda) Pemkab Situbondo, Selasa (19/2/2019).

Kali ini, puluhan anggota  PMII mendatangi Kantor DPRD  Situbondo. Mereka mendesak  agar para wakil rakyat  membentuk panitia khusus (Pansus), untuk mendalami keterlibatan Sekda Syaifullah, dalam  dugaan kasus korupsi dana DBHCT tahun 2015 lalu. Dengan terdakwa mantan Kepala Disnakertran  Pemkab Situbondo bersama stafnya.

Pantauan FaktualNews.co di lapangan, selain berorasi yang meminta DPRD Situbondo,  membentuk Pansus DBHCT, untuk mendalami  keterlibatan Sekda dalam kasus dugaan korupsi tersebut. Dalam melakukan aksi turun jalan, PMII Situbondo juga membentangkan poster hujatan  terhadap Syaifullah selaku Sekda   Pemkab Situbondo.

Namun,  karena hingga satu jam  melakukan orasi di depan Kantor DPRD Situbondo,  Bashori Shonhaji selaku ketua DPRD  tidak menemuinya. Sehingga  puluhan anggota PMII Situbondo melakukan sweeping ke sejumlah ruangan di Kantor DPRD Situbondo, termasuk ruangan Ketua DPRD Situbondo Bashori Shonhaji.

“Sweeping ini dilakukan,  dengan tujuan untuk membuktikan jika Ketua DPRD Situbondo tidak ada di kantornya,”ujar Moh Nur Fadil, Selasa (19/2/2019).

Menurutnya,  dalam aksi demo kali ini, pihaknya sengaja mendatangi Kantor DPRD Situbondo, dengan tujuan  untuk mendesak agar  para wakil rakyat  membentuk  Pansus, dalam dugaan kasus korupsi DBHCT tahun 2019 lalu.

”Sebab, dengan penyerahan uang sebesar Rp 150 juta di ruang Sekda Pemkab Situbondo, kami yakin Sekda Syaifullah terlibat dalam kasus dugaan korupsi DBHCT tersebut,”bebernya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Situbondo,  Rudi Alfianto mengatakan, pihaknya sudah memberitahukan jika ketua DPRD Situbondo tidak ada di tempat. Namun, karena para mahasiswa memaksa untuk melakukan sweeping.”Sehingga saya mempersilahkan para mahasiwa untuk melakukan sweeping ke sejumlah ruangan,”ujar Rudi Alfianto.