Hujan Disertai Angin Kencang, Kembali Porak Porandakan Jember
JEMBER, FaktualNews.co – Hujan intensitas sedang yang disertai angin kencang kembali porak porandakan Jember, Selasa (19/2/2019). Berdasarkan data yang dihimpun BPBD Jember, ada sebanyak 5 kecamatan di Kota Tembakau ini yang dilanda bencana tersebut. Akibatnya banyak pohon tumbang, tiang beton PLN roboh, dan arus lalu lintas di beberapa wilayah terganggu.
Hingga Selasa malam pukul 23.00 WIB, upaya pembersihan bekas pohon tumbang dan perbaikan jaringan listrik terus dilakukan.
“Angin kencang menerjang sejumlah titik di Kecamatan Sumbersari, Ajung, Mumbulsari, Jenggawah, dan Sumberbaru. Namun kami masih terus melakukan pendataan untuk wilayah yang terdampak angin kencang,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo di Jember, Selasa (19/2/2019) malam.
Dikatakan angin kencang tersebut, juga menyebabkan pohon jenis wuni di jalan Jawa, Kelurahan/Kecamatan Sumbersari tumbang hingga menimpa warung lesehan di sekitar Kampus Universitas Jember.
Warung milik David itu mengalami kerusakan ringan dan menyebabkan arus lalu lintas di ruas Jalan Jawa agak terganggu.
“Di Kecamatan Mumbulsari juga terdapat sejumlah pohon tumbang. Diantaranya sebuah pohon kapuk yang cukup besar tumbang hingga menutup akses jalan dari Lengkong ke Kawangrejo,” katanya.
Selain itu, di jalan raya Galaxi di Desa Kawangrejo, Kecamatan Mumbulsari juga terjadi tiga pohon tumbang yang mengenai kabel listrik hingga sebuah tiang listrik roboh dan akses jalan lumpuh total. Karena tidak bisa dilalui kendaraan baik roda dua maupun roda empat.
Angin kencang juga menyebabkan pohon tumbang di Desa Klompangan-Kecamatan Ajung, Desa Yosorati-Kecamatan Sumberbaru, dan Desa Jangkring-Kecamatan Jenggawah. Diprediksi masih ada sejumlah titik pohon tumbang yang belum terlaporkan ke BPBD Jember.
“Sejauh ini kami mendapat laporan dan langsung mengecek lokasi yang terdampak angin kencang. Serta membersihkan pohon tumbang yang menganggu arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan,” tuturnya.
Dengan kondisi tersebut, Heru mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaannya terhadap potensi ancaman hujan deras yang disertai angin kencang selama masa peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau.