JOMBANG, FaktualNews.co – Polemik logo Partai Demokrat yang terpampang pada bangunan gapura di Desa Podoroto dan Watudakon, Kecamatan Kesamben, Jombang, Jawa Timur, saat ini masih berada ditangan Bawaslu Jombang.
Sejumlah orang yang terkait sudah dimintai keterangan oleh Bawaslu Jombang. Diantaranya adalah Wakil Ketua DPRD Jombang, Minardi, yang merupakan Caleg Partai Demorat asal Dapil setempat dan Ketua DPC Partai Demokrat Jombang, Syarif Hidayatullah atau Gus Sentot.
Dalam investigasi ini yang dilakukan akhir pekan lalu, Bawaslu menanyakan perihal AD/ART Partai terkait sejauh mana sebenarnya logo Partai Demokrat ini. Anggota Bawaslu, David Budianto menuturkan, hasil invetigasi itu kemudian akan dilakukan kajian lebih dalam. Apakah dalam keterangan oknum Dewan ini ditemukan unsur yang melanggar ketentuan atau tidak.
David menjelaskan, bahwa sejauh ini Minardi mengaku tidak pernah memerintahkan siapapun untuk memasang logo mercy mirip lambang Partai Demokrat ini. Namun demikian, David mengungkapkan muncul beberapa nama baru yang kemudian bakal dijadwalkan untuk dimintai keterangan.
“Hasil sementara Pak Minardi mengaku tidak pernah menginstruksikan untuk memberi logo mercy mirip PD ini, maka dari itu kami akan mintai keterangan yang lain karena muncul nama baru diantaranya adalah pekerja proyek Gapura ini, “ ujar David, Selasa (19/02/19).
Selain dua orang terpenting di lingkup DPC PD Jombang, menurut David, pihaknya juga memintai keterangan Kepala Desa dan sejumlah Perangkat Desa lainya.
Ketua DPC PD : Logo Mercy Pada Gapura Bukan Logo Partai Demokrat
Sementara, Ketua DPC PD Jombang, Syarif Hidayatullah membantah bahwa logo tersebut bukanlah merupakan logo Partai Demokrat. Diapun menyebut bahwa sesuai AD/ART Partainya, logo mercy memang identik dengan lambang Partai Demokrat. Namun, kata dia bukan merupakan logo Partai Demokrat. Menurutnya, logo Partai Demokrat merupakan satu kesatuan dimana bukan hanya ada logo mercy saja melainkan ada warna bendera dan tulisan Parpolnya.
“Logo PD itu satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, warna bendera biru, biru muda, biru terus tengah ada logo mercy dan ada tulisanya Partai Demokrat, jadi itu bukan logo Parpol kami, “terangnya.
Namun demikian, Gus Sentot meminta kepada Minardi tetap bijaksana menyikapi polemik ini. Diapun menyarankan agar Wakil Ketua DPRD Jombang ini bisa membantu Bawaslu membuat situasi menjadi kondusif tanpa menyakut apapun mengenai Partai yang menjadi kendaraan politiknya ini.
Lebih lanjut, Gus Sentot justru mempertanyakan proses verifikasi yang dilakukan pihak Pemkab Jombang. Jika tidak sesuai dengan proposal awal, menurutnya, pemerintah wajib memberikan teguran.
“Yang jelas kalau ada logo Parpolnya kenapa waktu proposal masuk bisa lolos, bagaimana mengeceknya? nah pada saat jadi kan ada verifikasi kalau tidak sesuai harusnya ditegur, “terangnya.
Soal Gapura Diduga Berlogo Parpol, Ispektorat Belum Terima Laporan
Terpisah, Kepala Inspektorat Jombang, I Nyoman Swardana mengaku, sejauh ini pihaknya belum menerima laporan terkait bangunan Gapura yang menjadi polemik ini. Saat dikonfirmasi mengenai penggunaan uang negara yang diduga disalahgunakan dengan memasang logo diduga mirip logo Parpol ini, Nyoman mengatakan bahwa masih akan melihat aturan termasuk kepastian sumber dana yang digunakan untuk membangun Gapura tersebut.
“Saya belum mendapat laporan, baru akan rapat saya hubungi Camat dulu karena belum tersambung jadi belum bisa bicara banyak soal ini. Saya lihat aturannya dulu dari mana anggaranya kalau pakai uang pribadi kan gak papa, kalau soal pakai uang APBD kami akan cek dulu, “tuturnya.
Bangunan pembatas desa atau Gapura di Desa Podoroto dan Watudakon Kecamatan Kesamben ini sejak beberapa waktu lalu sempat dipertanyakan oleh kalangan masyarakat. Ini lantaran bangunan yang dididirikan dengan anggaran Bantuan Keuangan khusus Kabupaten Jombang berdiri dengan hasil tidak lazim.
Pada bagian tengah atas, nampak gambar yang mirip sebuah logo Parpol terpampang jelas. Gambar tersebut berbentuk bintang segitiga diduga merupakan logo Partai Demokrat. Namun dalam perkembangannya, gambar tersebut nampaknya sudah terhapus lantaran menjadi polemik.