FaktualNews.co

Mbak Estu Resmikan Jembatan Gantung Penghubung Sumobito-Mojoagung Jombang

Peristiwa     Dibaca : 1965 kali Penulis:
Mbak Estu Resmikan Jembatan Gantung Penghubung Sumobito-Mojoagung Jombang
FaktualNews.co/Muji Lestari/
Anggota Komisi V DPR RI, Sadarestuwati, meresmikan jembatan gantung.

JOMBANG, FaktualNews.co – Anggota Komisi V DPR RI, Sadarestuwati, meresmikan jembatan gantung yang menghubungkan Desa Karobelah Kecamatan Mojoagung dan Desa Kedungpapar Kecamatan Sumobito, Jombang, Jawa Timur, Kamis (21/02/2019).

Kini, warga yang tinggal di dua Desa tersebut bisa bernafas lega. Sebab, jembatan gantung di sungai Desa setempat merupakan satu-satunya akses penghubung terdekat menuju atar Desa di dua Kecamatan setempat.

Wanita yang akrab disapa Mbak Estu ini berharap, jembatan gantung ini bisa memberi manfaat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Sebab, sebelumnya warga setempat selama ini hanya menggunakan jembatan kecil yang kondisinya sangat miring dan berbahaya. Terlebih, jembatan ini juga digunakan para pelajar SD asal Desa Kedungpapar menuju Sekolahnya yang berada di Desa Karobelah.

“Sebelumnya warga gunakan jembatan kecil kondisinya miring dan berbahaya untuk masyakatat. Ini juga satu-satunya akses jalan anak ke sekolah sehingga tidak memutar terlalu jauh,” ujarnya, usai meresmikan jembatan gantung.

Dijelaskan Estu, jembatan gantung ini dibangun dengan APBN 2018 dengan total anggaran mencapai Rp 5,9 miliar untuk dua proyek jembatan yakni di Desa Karobelah dan satu lagi di wilayah Kabupaten Mojokerto.

“Sebenarnya rencana saya di Desa Pojok klitik Plandaan karena Pemerintah Desa tidak mau, maka kemudian dipindahkan ke Karobelah yang ternyata juga sangat butuh jembatan ini”, terangnya.

Sementara, adanya jembatan gantung ini dusambut warga dengan antusias. salah satu warga di Desa Kedungpapar, Abdurohim mengaku sangat senang sebab kini dirimya dan warga lainya tidak perlu memutar terlalu jauh untuk menuju Desa Karobelah atau Desa lainya di Kecamatan mojoagung.

“Lebih dekat, nyaman sebelumnya saya harus ke jembatan Desa yang jaraknya sekitar 300 meter, lalu masih muter jembatam dulu, sehingga sangat menghambat aktivitas kami sehari-hari,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul