SURABAYA, FaktualNews.co – Seorang anak berusia 6 tahun selamat saat ibunya tewas dihabisi perampok. Setelah anak tersebut pura-pura pingsan, Selasa (19/2/2019).
Korban diketahui merupakan LE Br Sihombing (39). Sementara anaknya bernama RA Nainggolan (6). Aksi perampokan itu terjadi di PT CDSL Afdeling 1 blok A Kelurahan Seikijang Kecamatan Bandar Sei Kijang, Kabupaten Pelalawan, Riau. Ketika itu, korban sedang mengantarkan anaknya sekolah.
Nainggolan adalah satu-satunya saksi kunci yang mengetahui perampokan disertai pembunuhan terhadap ibunya oleh kawanan perampok. Dia satu-satunya orang yang mengetahui proses pembunuhan tersebut. Saat kejadian, Nainggolan pura-pura pingsan agar tidak turut menjadi korban pembunuhan.
Saat ini, pihak kepolisian sedang memintai keterangan dari Nainggolan untuk mengorek ciri-ciri pelaku. Hanya saja, polisi masih mengalami kesulitan mengidentifikasi jumlah pelaku. Sebab, Nainggolan masih berubah-ubah saat memberikan keterangan. Sesekali dia menyebut ada dua pelaku, terkadang menyebut empat orang.
Polisi menduga, keterangan sang anak berubah-ubah karena saat kejadian, dia pura-pura pingsan. Namun, dia mengatakan, kawanan perampok memakai sepeda motor dengan menggunakan penutup wajah dan hanya terlihat pada bagian mata. Selain itu pelaku juga mengenakan jaket dan sarung tangan.
Hal itu dingkapkan oleh Kapolres Pelalawan AKBP Kaswandi Irwan melalui Kapolsek Bandar Seikijang AKP Yusuf Purba. Yusuf mengungkapkan kronologi perampokan itu saat korban sedang mengantarkan anaknya, RA Nainggolan ke sekolah di SDN 001 Kelurahan Seikijang, Selasa (19/2/2019), pukul 07.00 WIB.
Korban menggunakan kendaraan roda dua jenis Vixion mengantar anaknya. Sekitar 1 KM dari kompleks rumah korban, atau di lokasi kejadian yakni PT CDSL Afdeling 1 blok A Kelurahan Sekijang, ada portal yang biasanya selalu terbuka. Namun, pada saat itu portal sedang tertutup. Diduga portal sengaja ditutup pelaku.
“Saat kejadian, portal tertutup. Sehingga korban diduga turun di motor untuk membuka portal,” kata AKP Yusuf Purba, Rabu (20/2/2019).
Saat korban turun dari motor, diduga saat itulah pelaku datang. Pelaku langsung melakukan pembunuhan kepada korban. Saat itu, Nainggolan yang berada di lokasi langsung pura-pura tak sadarkan diri atau pingsan.
Setelah pembunuhan selesai dan para pelaku pergi, anak korban berlari ke kompleks rumahnya. Nainggolan kemudian bertemu tetangganya dan menceritakan apa yang dialami ibunya. Para tetangga yang mendengar langsung menceritakan kepada suami korban. Setelah itu warga beramai-ramai menuju lokasi korban.
Namun saat di lokasi, hanya ditemukan kendaraan korban yang dalam posisi tergeletak di tanah. Warga pun mencari keberadaan korban. Setelah pencarian satu jam, sekitar pukul 08.15 WIB, korban akhirnya ditemukan di dalam kanal dengan kedalaman sekitar 30 cm. Kondisi korban terlungkup dan tidak bernyawa lagi.
Yusuf Purba mengatakan hasil autopsi, ada luka lecet di dagu korban, sehingga diperkirakan korban dicekik. “Kemungkinan korban dicekik. Karena ada bekasnya,” ujarnya.
Sedangkan suami korban menuturkan saat itu istrinya membawa sejumlah uang dan dua handphone yang diletakkan dalam kantong plastik. Korban diketahui merupakan orang yang mengkreditkan alat-alat elektronik kepada warga. Diperkirakan kantong plastik telah dibawa oleh pelaku.