JEMBER, FaktualNews.co – Jumlah kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan secara mandiri di Kabupaten Jember hingga pertengahan Februari masih sekitar 64 persen. Padahal target nasional tahun 2019 sebesar 90 persen.
Kepala BPJS Kesehatan Jember, Tanya Rahayu menyampaikan, Capaian kepesertaan mandiri hingga pertengahan Februari 2019 ini masih 64 persen. Nilai persentase ini diakui olehnya masih rendah.
“Sehingga upaya kami untuk mencapai target, akan terus melakukan kerjasama dengan PTSP, Disnaker, BPJS Ketenagakerjaan dan Forum Kemitraan,” kata Tanya saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (22/2/2019).
Dimana upaya komunikasi kerjasama yang dilakukan itu, kata Tanya, karena terkait pengurusan perijinan perusahaan baru atau perpanjangan harus melampirkan kartu BPJS Kesehatan. “Dengan persyaratan itu, nantinya akan membantu terkait capaian yang ditargetkan,” katanya.
Selain itu, lanjutnya, untuk Penerima Bantuan Iuran Daerah (PBID) di Kabupaten Jember pertumbuhannya mencapai hampir 100 persen. Ia menjelaskan, di tahun 2017 capaian PBID mencapai 97.225 peserta, 2018 mencapai 194.042 peserta.
“Untuk PBID capaiannya semakin meningkat, tapi memang untuk kepesertaan mandiri yang masih kurang,” katanya.
Namun Tanya mengatakan, kendala cakupan kepesertaan di sektor mandiri ada pada kontinuitas pembayaran yang sering kali tersendat. Sedangkan, tunggakan kepesertaan dari tahun 2014-2018 mencapai 18 Miliyar, untuk PBID dan PBIN berlangsung lancar.
“Tetapi kami optimis, dengan terus melakukan sosialisasi oleh kader JKN, maka capaian kepesertaan mencapai 90 persen akan terealisasi di akhir tahun 2019 ini,” pungkasnya.