Ekonomi

Jumlah TKI Asal Pasuruan Tiap Tahun Meningkat

PASURUAN, FaktualNews.co – Sebanyak 77 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang terdaftar di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Pasuruan, sejak tahun 2018, ternyata sebagian besar adalah perempuan. Namun seiring dengan perkembangan ketenagakerjaan untuk luar negeri, tiap tahunnya ada peningkatan cukup signifikan.

Sekretaris Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Pasuruan, Agus Hermawan mengatakan, meski setiap tahun ada peningkatan jumlah pekerja di luar negeri, namun masih ada saja TKI yang tidak terdata Disnaker. “Data di Disnaker yakni TKI yang mendapatkan pengajuan rekom dari kita untuk ke P4TKI atau LP3TKI dan berangkat lewat Surabaya,” ujarnya, Senin (25/2/2019).

Sedangkan dari data Disnaker juga diketahui, tenaga kerja asal Kabupaten Pasuruan tersebut mayoritas bekerja di sektor informal, seperti housemaid, atau care giver untuk merawat orang tua jompo. Sejak setahun ini, jumlah TKI yang bekerja di Hongkong sebanyak 34 orang, 28 orang di Taiwan, untuk 9 TKI bekerja di Malaysia dan sisanya di Singapore dan Brunai Darussalam.

Pada tahun 2018 lalu, jumlah TKI yang berangkat ke luar negeri sebanyak 77 orang yang terdiri dari 6 TKI laki-laki dan 71 perempuan. Sementara pada tahun 2017 ada 64 TKI, dan di tahun 2016 hanya 49 TKI. “Untuk semua pekerja dilatih terlebih dahulu di Disnaker, selama 3-4 bulan. Pelatihan meliputi keterampilan hingga Bahasa dan adat di daerah yang akan ditempati,” beber dia.

Setelah mendapatkan pelatihan dan lulus, lanjut Agus, setelah itu mereka diberangkatkan. Meski demikian, banyak TKI yang tidak melalui proses pelatihan, sehingga tak terpantau, lantaran mereka berangkat secara illegal melibatkan pihak lain. Keberangkatannya berkedok liburan atau mengunjungi kerabat jika mengurusi perizinan ke luar negeri.

Hal ini diketahui oleh Disnaker setelah ada kasus yang melibatkan para TKI ini. Seperti ada 2 pekerja meninggal karena kecelakan dan sakit ingatan pada 2016 lalu. Tahun 2017, ada 3 TKI illegal yang bermasalah. 2 diataranya meninggal, 1 lainnya karena kasus disiram air keras dan kasus lainnya, yang tidak tercatat di Disnaker Pasuruan.