FaktualNews.co

Wabup Trenggalek Inginkan Pembangunan JLS dan Bendungan Dikebut

Birokrasi     Dibaca : 1323 kali Penulis:
Wabup Trenggalek Inginkan Pembangunan JLS dan Bendungan Dikebut
FaktualNews.co/Suparni PB/
Wabup Trenggalek M.Nur Arifin saat dikonfirmasi

TRENGGALEK, FaktualNews.co – Pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) dari Tulungagung-Karanggongso serta pembangunan Bendungan di Desa Sumurup, Kecamatan Bendungan, terus dikebut Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Pembangunan tersebut direncanakan tahun ini akan mulai dilaksanakan.

Wakil Bupati Trenggalek, Moch Nur Arifin menuturkan, koordinasi bersama instansi terkait telah dilaksanakan. Dengan membahas perencanaan pembangunan Bendungan di Desa Sumurup dan pelaksanaan pembangunan di JLS.

“Kita juga telah berkoordinasi by phone dengan Provinsi tentang pembangunan JLS. Koordinasi ini dilakukan, jikalau nanti ada penggalian sekitar 4 juta kubik, apakah perlu ada izin pertambangan,” tuturnya.

Menurut Arifin, jika nanti memerlukan izin, maka siapa yang harus mengurus izin dan itu juga harus jelas. Selain itu juga terkait lokasi pembuangannya dimana. Karena hasil galian tidak boleh digunakan untuk proyek kembali. Jadi tanah penggalian yang mencapai 4 juta kubik tersebut untuk menguruk apa, nanti lebih lanjut akan dibahas kembali.

“Jelasnya, pada bulan Juni-Juli 2019 pengerjaan fisik harus telah dimulai. Sehingga sebelum bulan tersebut hasil dari perencanaan akan selesai. Dengan perencanaan pembangunan JLS dari batas Tulungagung-Karanggongso sekitar 10 kilometer,” terangnya

Disisi lain Arifin juga mengatakan, terkait pelaksanaan pembangunan bendungan di Desa Sumurup saat ini telah disusun rencananya. Serta meriview selama tiga minggu kedepan dan selebihnya tim Pemkab akan melaksanakan detailnya.

“Dengan melihat dimana tanah yang bisa dibeli dan mana yang bisa di tukar guling bersama kawasan hutan. Setelah itu akan dilanjutkan sosialisasi sampai nanti pada tahap pembayaran oleh lembaga,” imbuhnya.

Ditambahkan, dari pembangunan bendungan tersebut luasan tanah yang terdampak diperkirakan sekitar 161 hektar. Sedangkan jumlah akhirnya nanti masih menunggu, karena juga ada berbagai perubahan lokasi.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin