FaktualNews.co

Perokok Berat, Bocah 9 Tahun di Blitar Tewas Kena Serangan Jantung

Peristiwa     Dibaca : 1736 kali Penulis:
Perokok Berat, Bocah 9 Tahun di Blitar Tewas Kena Serangan Jantung
FaktualNews.co/Dwi Hariyadi/
Polisi saat mendatangi TKP bocah tewas dibawah soun sistem

BLITAR, FaktualNews.co – KA (9) bocah asal Dusun Sumberjo, Desa Karangrejo, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, ditemukan tewas di bawah sound sistem yang tak jauh dari rumahnya. Diduga korban meninggal akibat sakit jantung.

Kasubag Humas Polres Blitar Iptu Mohamad Burhanudin mengatakan, kejadian itu diketahui petama kali oleh Tri Basofi sewaktu dia berjalan menuju ke rumahnya. Basofi waktu itu pulang dari membantu tetangga hajatan.

Sesampai di depan rumahnya saksi ngobrol dengan istrinya. Kemudian melihat depan rumahnya tepatnya di bawah soud sistem. Ketika itu Basofi melihat anak tergeletak dengan posisi tengkurap.

Selanjutnya, Basofi mendatangi bocah tersebut dan memanggilnya. Ternyata tidak ada respon dari bocah tersebut. Akhirnya Basofi pun berusaha untuk membangunkannya. Namun ternyata KA sudah tak bernyawa.

“Awalnya salah satu warga itu penasaran dengan anak yang tidur di bawah Soud sistem tersebut namun setelah dicek ternyata korban tersebut sudah meninggal,” kata Burhan Selasa (26/2/2019).

Burhan menambahkan, Basofi yang kaget dan takut, akhirnya memangil Dian, yang juga tetangganya. Kemudian oleh dian anak tersebut diangkat dan di bawa ke rumah saksi Basofi.

“Setelah dilihat Basofi dan Dian akhirnya mengenali korban ternyata anak tersebut bernama KA. Kemudian saksi melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Garum,” jelasnya.

Petugas yang mendapatkan laporan kemudian mendatangi TKP bersama dengan tim Identifikasi Polres Blitar dan Tim Kesehatan Puskesmas Garum. Setelah di lakukan pemeriksaan korban tidak ditemukan luka atau tanda-tanda kekerasan. Dari keterangan warga dan keluarga korban, anak tersebut tergolong perokok berat.

“Kemungkinan korban ini mengalami sakit jantung karena kesehariannya korban ini merokok dan sering mengalami sesak nafas. Dari pihak keluarga tidak mengijinkan untuk dilakukan otopsi dan sudah iklas dengan kematian korban,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin