FaktualNews.co

Perusahaan Tambang Emas Gunung Tumpang Pitu Banyuwangi, Klaim Siapkan Lahan Kompensasi

Ekonomi     Dibaca : 2564 kali Penulis:
Perusahaan Tambang Emas Gunung Tumpang Pitu Banyuwangi, Klaim Siapkan Lahan Kompensasi
FaktualNews.co/Muhammad Hatta/
Teuku Mufizar Mahmud, Corporate Communications Manager PT. BSI saat sosialisasi di Kampus Fakultas Teknik Unej.

JEMBER, FaktualNews.co – Sebagai pengelola tambang emas di Gunung Tumpang Pitu, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, PT. Bumi Suksesindo (BSI) mengaku telah menyiapkan lahan 2 ribu hektar untuk kompensasi penambang yang dilakukan. Hal itu sebagai pengganti lahan seluas 900 hektar lebih yang dieksplorasi hasil tambangnya.

Corporate Communications Manager PT BSI, Teuku Mufizar Mahmud mengatakan, pihaknya memiliki kewajiban untuk mengganti arel pertambangan yang telah dilakukan, dua kali lipat dari yang sudah dieksplorasi.

“Dimana luas 2000 hektar itu, tersebar di dua kabupaten, yakni Bondowoso, Jawa Timur dan Sukabumi, Jawa Barat,” kata Mahmud, usai mengisi kegiatan sosialisasi dan diskusi publik di Fakultas Teknik Universitas Jember, Selasa (26/2/2019).

Dengan rincian, lanjut Mahmud, 600 hektar di Bondowoso, Jawa Timur. Sisanya 1400 di Sukabumi, Jawa Barat. Kemudian untuk di Kabupaten Bondowoso, saat ini lahan kompensasi tersebut sudah dalam proses penghijauan. “Sekitar 400 hektar yang kita hijaukan,” tambahnya.

Sementara di Sukabumi, saat ini dalam proses pembebasan lahan dari warga. “Kami sudah mulai melakukan pembebasan dari masyarakat, untuk dijadikan lahan kompensasi. Dan proses ini terus kita update dan laporkan kepada Kementerian ESDM dan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup,” katanya.

Selain menyiapkan lahan kompensasi, PT BSI lanjut dia, sudah melakukan proses penghijauan di areal pertambangan. “Jadi begitu kita selesai penambangan, lubang- lubang yang kita gali akan kita tutup kembali, dan dilakukan penghijauan kembali, karena itu sudah menjadi kewajiban kita,” tandasnya.

Karena sebagai andil tanggung jawab, terkait penghijuan adalah kewajiban. “Karena pertambangan tidak hanya dieksplorasi saja. Tetapi juga harus diperhatikan dampak lingkungannya. Bahkan kami satu-satunya perusahaan tambang di Pulau Jawa, yang bersebelahan dengan Wisata Pulau Merah, dan lingkungannya masih tetap asri karena kami perhatikan,” ungkapnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul