Peristiwa

Dispora Kabupaten Pasuruan Dibidik Kejari, Ini Gegaranya

PULUHAN SAKSI DIPERIKSA

PASURUAN, FaktualNews.co – Dugaan korupsi secara sistematis di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Pasuruan, terus diblejeti oleh bagian Pidana Khusus (pidsus)

Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Pasuruan di Bangil. Hingga saat ini sudah ada sebanyak 24 saksi yang telah dimintai keterangannya terkait dugaan korupsi secara berjama’ah tersebut.

Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Bangil, Deny Syaputra, mengatakan, jika pihaknya sudah memeriksa sebanyak 24 saksi.”Dari 24 orang diantaranya rekanan pelaksana pekerjaan di Dispora, kuasa pengguna anggaran, pejabat pelaksana teknis kegiatan dan beberapa pejabat di lingkungan organisasi perangkat daerah di Pemkab Pasuruan,” paparnya pada wartawan, Jum’at (1/3/2019).

Dugaan korupsi ini mencuat dari lingkungan Dispora Kabupaten Pasuruan tersebut, terkait pelaksanaan sejumlah kegiatan sepanjang tahun anggaran 2017 silam yang diduga telah mark up hingga ratusan juta rupiah.

“Kami menduga ada sejumlah penggunaan anggaran yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, sehingga mengakibatkan kerugian Negara, “terang Deny.

Selain itu, praktik dugaan korupsi di Dispora juga terkait adanya kejanggalan laporan kegiatan dan belanja barang dan jasa. Terutama adalah mark up belanja barang yang harganya berlipat ganda dari harga pasaran.

“Selain mark up harga, dugaan penyimpangan keuangan ini juga terjadi pada tak terealisasinya anggaran sesuai perencanaan,” ujar Deny.

Sedangkan pada laporan pertanggung jawaban kegiatan terealisasi.“Kami menemukan adanya laporan keuangan yang tidak akuntabel. Diantaranya belanja barang yang harganya dua kali lipat dari harga pasaran. Pada kegiatan lainnya, ada pemotongan anggaran namun laporan keuangannya sesuai perencanaan,” imbuh dia.

Sementara itu, Kepala Dispora Kabupaten Pasuruan, Abdul Munif saat dikonfirmasi FaktualNews.co ke kantornya di lingkungan kantor Kecamatan Kejayan, tidak bisa ditemui beralasan berada di luar kantor. Bahkan beberapa karyawan Dispora tampak tegang dan terkesan Kabag maupun Kasi banyak yang menghindar.