Ekonomi

Pengerajin Miniatur di Sidoarjo, Raup Puluhan Juta Perbulan

SIDOARJO, FaktualNews.co – Keluar dari calon pegawai negeri sipil (CPNS), warga Perum Grand City Park Blok KA No. 20, Sukolegok, Kelurahan Suko, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, justru mampu raup keuntungan puluhan juta dari hasil kreasinya yakni membuat miniatur secara otodidak.

Dia adalah M Rizal (44). Menurutnya, pembuatan miniatur tersebut bermula dari hoby menyukai miniatur. Nah, dari situlah, dia mencoba membuat miniatur sendiri. Pertama kali, dia membuat miniatur yang dibuat berbentuk diorama seperti Kereta Api, Jembatan, Crane, Tower, Rel Kereta Api.

Ternyata, hasil karyanya, banyak disuka. Harga yang relatif terjangkau membuat orang tergiur untuk membeli karyanya tersebut. “Kalau ada yang pesan miniatur diorama dengan ukuran sedang, harganya Rp 1 juta per miniatur, namun kalau ada pesan ukuran besar lebih dari Rp 1 juta. tergantung pemesan,” kata Rizal, Sabtu (2/3/2019).

Rizal mengaku, menggeluti seni miniatur itu sejak tahun 2008, setelah keluar dari CPNS. Dengan memiliki keahlian pembuat miniatur tersebut, ahkirnya Rizal fokus setiap hari waktunya dihabiskan untuk membuat miniatur karena banyak pesanan. “Mulai tahun 2013 fokus pada pembuatan miniatur sovenir, karena yang berbentuk sovenir banyak pemesanan,” tambah Rizal.

Pembuatan miniatur sovenir, lanjut Rizal, memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, butuh ketlatenan dan kesabaran. Karena miniatur sovenir yang dikerjakan rata-rata berukuran 1 : 87 (HO). Biasanya yang memesan miniatur seperti ini pengusaha atau BUMN-BUMN.

Jenis miniatur sovenir harus menggunakan bahan baku Resin sama Hardener dari import, karena kalau menggunakan bahan baku Resin dan Hardener lokal. Miniatur tersebut mudah putus dan pecah. Pembuatan satu buah miniatur sovenir membutuhkan waktu 4 hingga 5 hari.

“Miniatur mobil tangki BBM jenis aftur yang di pesan oleh salah satu BUMN ini di patok Rp 900 ribu per biji, rencana pesanan tersebut sebanyak 100 biji,” terang Rizal.

Dia menjelaskan, miniatur mobil BBM jenis aftur sejumlah 100 biji ini rencana akan diselesaikan sekitar 4 bulan. Selain Resin dan Hardener bahan baku lainnya seperti kayu, karet, plastik, dan warna-warni cat untuk mewarnai miniatur tersebut.

Setelah bahan baku di campur kemudian diletakkan dicetakan, kemudian menunggu 10 hingga 12 jam baru dirapikan dengan cara manual. Hingga saat ini banyak pemesanan namun terkendala kesulitan mencari tenaga kerja.

“Ada dua negara asing yang selalu pesan miniatur sevonir yakni Jerman dan Brunei Darussalam. Kalau keuntungan yang jelas, modal pembuatan miniatur kira-kira termurah Rp 200 ribu, sampai jutaan, kemudian dijual dengan keuntungan sekitar 100 hingga 200 persen,” pungkas Rizal.