JEMBER, FaktualNews.co – Dengan prestasi juara dua yang diraih tim Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi Universitas Jember (HIPMI PT Unej) dalam gelaran kompetisi bisnis plan se-Asia Tenggara di Ponpes Gontor beberapa waktu lalu, menjadi tolak ukur potensi enterpreneur muda Jember patut diperhitungkan. Bahkan jika perlu didukung untuk dapat mengembangkan potensi unggulan yang dimiliki itu.
“Prestasi ini patut diacungi jempol, karena levelnya se Asia Tenggara. Apalagi teman-teman yang juara ini, juga prestasi kuliahnya lumayan, masih ditambah punya usaha travel,” kata Ketua HIPMI Jember Agusta Jaka Purwana saat dikonfirmasi media, Sabtu (2/3/2019).
Artinya, lanjut Agusta, selain sukses di dunia usaha sebagai enterpreneur muda, tanggung jawab perkuliahan di kampus dapat selesai sesuai target. “2,5 tahun kuliahnya kelar, IPK pun di atas rata-rata. Artinya menjadi enterpreneur tidak kemudian pendidikannya keteteran (terbengkalai, red),” tandasnya.
Sehingga para pemuda ini harus terus mendukung, karena mereka butuh diayomi dan support penuh. “Di Jember banyak pemuda seperti ini, jadi seperti kami HIPMI akan terus mendukung. Tidak ada yang susah untuk memberikan support dukungan. Tinggal bagaimana menerapkan visi dan misi harus sama, antara yang membimbing dan yang dibimbing,” terangnya.
Bahkan lomba-lomba serupa akan terus diikuti, agar semakin berkembang potensinya. “Komunitas pun harus satu visi. Agar bisa berkembang dan tidak mati idenya. Karena HIPMI sendiri mendukung enterpreneur muda, dan kita selalu arahkan,” tegasnya.
Agar benar-benar enterpreneur ini tetap hidup. “Apalagi sekarang kita sudah di situasi MEA. Jadi kalau sudah didukung, akan terbiasa dengan persaingan dan potensi enterpreneurnya semakin dikembangkan. Apalagi komitmennya adalah saling memberikan support,” tegasnya.
Bahkan HIPMI Jember sendiri memiliki trik tersendiri bagaimana membimbing enterpreneur muda ini. “Melalui kegiatan seperti Sabu-Sabu (Sharing bisnis usaha kamu), setiap Selasa ini, adalah klinik HIPMI terkait kesulitan teman-teman muda dalam memulai suatu usaha,” kata Calon Legislator dari Partai Demokrat ini.
Sehingga saat ada kendala atau kesulitan saat membahas sebuah enterpreneur. “Bersama-sama dicari solusinya, belajar dari pengalaman temen-temen yang sudah sukses, untuk membantu juniornya. Tidak ada yang hebat, tapi belajar bareng,” tegasnya.
Semisal menjalani suatu usaha awal. “Kita bahas bareng kendala atau solusi yang ingin dicari jika menemui kendala. Contoh membuka usaha kuliner, apa kendalanya, pelajari dan sharing bersama cari solusinya, apakah dari persoalan menu, rasa, atau komunikasi antara koki dengan pelayannya, dicari bersama dan pemecahan solusinya,” pungkasnya.