FaktualNews.co

Peringati HSN, Emak-emakdi Lamongan  Aerobik Memakai Sarung

Nasional     Dibaca : 2017 kali Penulis:
Peringati HSN, Emak-emakdi Lamongan  Aerobik Memakai Sarung
FaktualNews.co/Faisol/
Emak-emak di Lamongan senam menggunakan sarung.

LAMONGAN, FaktualNews.co – Sarung yang biasanya digunakan mulai ibadah salat, hingga identik pakaian wajib di pesantren. Sarung bsa dikatakan multifungsi yang tak pernah dilepas dari masyarakat.

Kain berbentuk persegi panjang seperti tabung, tanpa karet atau atribut resleting dan kancing tersebut diperingati warga Lamongan pada Mince (Minggu Ceria) Minggu (03/03/2019).

Dalam memperingati Hari Sarung Nasional (HSN) puluhan ibu-ibu atau emak-emak dengan mengenakan sarung menggelar senam aerobik di jantung kota, Alun-Alun Kota Lamongan.

Ide unik tersebut muncul dari Anang Taufiq, Kepala Dinas Koperasi Lamongan, guna memperkenalkan sarung produksi Lamongan ke generasi milenial.

Tak hanya senam, peringatan HSN 2019 juga diisi dengan pameran berbagai sarung produksi perajin yang sudah menembus pasar hingga luar negeri.

“Saat ini 3 Maret, di Gelora Bung Karno Jakarta dan Lamongan. Pemkab menggelar acara unik dalam peringati Hari Sarung Nasional, yakni peserta senam aerobic masal dengan memakai sarung, ‘ungkapnya usai senam bersama dengan memakai sarung.

Lebih jauh Anang menambahkan, bahwa banyak UMKM sarung ini tutup, lantaran kurang diminati dan hanya ramai pada saat lebaran saja.

“Acara ini juga menumbuhkan rasa suka dan mencintai sarung, khusunya generasi milenial,” ucap Anang.

Di Lamongan sendiri terdapat sentra pembuat sarung. Di Desa Parengan, Kecamatan Maduran saja terdapat 28 orang, mampu memproduksi ribuan kodi selama sebulan. Sedangkan di Desa Sendang, Kecamatan Paciran, memiliki perajin hampir 200 orang.

“Sarung salah satu produk unggulan Lamongan, yang dibuat dari tenun ikat  dan batik tulis,” ujarnya.

Tak hanya di Lamongan, Hari Sarung Nasional, sebelumnya juga diperingati di Tasikmalaya, Jawa Barat. Dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Bertema Festival Sarung sebagi warisan budaya ini, digelar mulai kota Kupang, Pulau Flores, Sumba, dan Timor.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin