Diguyur Hujan 2 Jam, Jalan Kenangan Situbondo Tergenang Air
SITUBONDO, FaktualNews.co – Diguyur hujan sekitar dua jam, Jalan Raya Kenanga, Situbondo tergenang air setinggi lutut orang dewasa. Banjir ini terjadi tepatnya di depan Kantor DPRD Kabupaten Situbondo. Hal itu akibat saluran drainase yang tersumbat di jalur tersebut, Rabu (6/3/2019).
Selain itu, sejumlah ruas jalan protokol di Kota Situbondo, diketahui juga tergenang air. Akibat saluran drainase yang tidak berfungsi maksimal, saat hujan deras mengguyur kawasan Kota Situbondo.
Salah seorang pemilik warung makan bernama Totok mengatakan, ada beberapa lubang aliran air dari jalan raya menuju ke saluran drainase. Lubang-lubang tersebut sudah banyak yang tertutup. “Sehingga air hujan tidak mengalir dengan lancar,” kata Totok, Rabu (6/3/2019).
Menurutnya, genangan air itu terjadi karena lubangnya tertutup dengan sampah. Oleh Karena itu, pihaknya meminta kepada petugas kebersihan untuk membersihkan lubang tersebut setiap hari. “Karena banyak yang membuang sampah ke lubang tersebut,” imbuhnya.
Drainase di sepanjang jalan kenanga, kondisinya sudah tidak baik. Banyak yang tersumbat. Sehingga ketika hujan turun, air dari saluran drainase jalan nasional itu naik hingga ke badan jalan. “Sudah terlalu banyak sampah di dalam,” ujar Totok.
Kondisi cukup parah di drainase utara jalan. Airnya sering meluber. Penutupnya jebol yang mengakibatkan airnya mengalir ke badan jalan. “Kalau terus dibiarkan, nanti semakin parah. Saya berharap ada tindakan dari pihak terkait,” kata Totok.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Situbondo, Kholil memebenarkan adanya sumbatan. Dia menerangkan, petugas kebersihan setiap hari mengontrol lubang yang dimaksud. “Tetapi setelah dibersihkan, tertutup lagi. Kami setiap hari menerjunkan tim tanggap cepat,” ujarnya.
Permasalahan drainase di sekitar gedung dewan itu bukan hanya karena sampah. Tetapi ada endapan lumpur yang cukup tinggi. Ini juga sangat berpengaruh terhadap kelancaran aliran air. “Seperti itu laporan yang saya terima dari petugas di lapangan. Merekakan sudah mengecek langsung,” tambahanya.
Makanya, hal tersebut tidak bisa hanya diatasi manusia. Perlu dilakukan normalisasi drainase. Untuk kepentingan itu, DLH sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Situbondo. “Kalau memang kewenangan pemerintah provinsi untuk normalisasi, nanti PUPR yang mengkoordinasikannya,” pungkasnya.