FaktualNews.co

Kenali Lebih Dekat Spesies Komodo di Kebun Binatang Surabaya

Wisata     Dibaca : 2540 kali Penulis:
Kenali Lebih Dekat Spesies Komodo di Kebun Binatang Surabaya
FaktualNews.co/Mokhamad Dofir/
Komodo di Kebun Binatang Surabaya (KBS)

SURABAYA, FaktualNews.co – Baru saja Kebun Binatang Surabaya (KBS) berhasil menetaskan 74 dari 114 telur Komodo yang dikeluarkan oleh tujuh induknya. Dengan penambahan ini, otomatis jumlah koleksi hewan purba tersebut di wisata satwa ini makin banyak. Total saat ini, ada 142 ekor Komodo.

Lalu, seperti apakah sosok kadal raksasa yang merupakan spesies asli Nusantara ini hidup dan berkembang biak di KBS. Berikut ulasannya.

Dari 142 ekor Komodo yang ada di Surabaya, pihak pengelolah KBS menempatkan berdasarkan usia. Ada yang berumur hitungan hari, setahun, delapan tahun yang siap kawin, hingga indukan yang siap bertelur.

“Kalau jenis kelaminnya, kita acak. Kita campur,” ucap Dirut Utama Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS, Chaerul Anwar, Sabtu (9/3/2019).

Untuk usia masih berupa telur hingga setahunan, akan ditempatkan di kandang khusus yang terletak di ruang perawatan bayi satwa atau nursery. Telur-telur Komodo ditetaskan melalui sistem inkubator di ruangan ini.

Ketika memasuki ruangan itu, alas kaki yang dikenakan pengunjung, harus disterilkan terlebih dahulu dengan cairan khusus berupa campuran ethanol serta air yang ditaruh dalam wadah persegi di setiap pintu masuk. Setiap pengunjung diwajibkan menginjak genangan air setinggi tak lebih dari 1 centimeter tersebut. Hal itu dilakukan sebanyak dua kali.

“Biar virus atau bakteri atau hewan mikro yang menempel pada alas kaki mati, tidak turut terbawa masuk ke nursery,” lanjutnya.

Setelah memasukinya, kita akan melihat beberapa kandang. Kandang ini disediakan bagi tumbuh kembang biak Komodo anakan. Diantaranya, sebuah kandang pasir putih yang ditutupi ram kawat berukuran kecil berisi puluhan ekor Komodo berusia hitungan hari hingga minggu. Didalam kandang, pengelolah sengaja menempatkan rupa-rupa dahan pohon seperti tangkringan burung berukuran besar.

Jika merujuk pada habitat asli Komodo di Pulau Komodo, Nusatenggara Timur. Biasanya Komodo yang baru menetas akan naik ke pohon dan hidup disela-sela dahan untuk menghindari pemangsa. Di usia ini, hewan berdarah dingin tersebut akan memangsa hewan lain seperti tikus, burung kecil dan kadal sebagai santapan sehari-hari.

Di sudut lain juga terdapat kandang yang sama, namun ram kawat memiliki ukuran lebih besar. Setiap kandang dihuni tak lebih dari 10 ekor Komodo anakan yang berusia setahun keatas.

“Di usia ini, gigitannya bisa membuat luka korban terinfeksi. Awas, jari bisa putus jika tergigit,” kata Chaerul mewanti-wanti awak media.

Senjata utama Komodo salah satunya terletak di air liur yang mengandung racun. Racun tersebut berasal dari kelenjar yang terletak di tengkorak kepala Komodo. Racun tersebut berupa racun penurun tekanan darah yang dapat menyebabkan pendarahan besar dengan mencegah pembekuan darah sehingga membuat korbannya syok. Kemampuan lain dari Komodo ketika dirinya memangsa korban, yakni dengan taktik mencengkeram dan merobek.

Komodo memang diketahui memiliki gigi bergerigi tajam, meski tak secara jelas terlihat seperti Buaya. Komodo juga dilengkapi dengan otot leher yang sangat kuat, inilah mengapa sebabnya, ia bisa menarik korban dengan cepat.

Jika Komodo sudah berusia remaja, antara lima hingga delapan tahun akan ditempatkan dikandang terbuka. Kandang akan dipagari dengan tembok setebal setengah meter. Didalamnya terdapat pohon rindang serta gua buatan.

Jenis Makanan Komodo Remaja di Kebun Binatang Surabaya

Pemberian makan Komodo di KBS

Pemberian makan Komodo di KBS

Setiap minggunya, pengelolah KBS harus menyediakan satu ekor kambing dan beberapa ekor ayam untuk makanan belasan ekor Komodo remaja. Cara memberinya makan, dengan mengikat kambing yang telah mati pada ujung tiang besi horisontal layaknya portal jalan. Kemudian diputar hingga ujungnya ke tengah kandang. Hal tersebut dilakukan agar para Komodo mendapat jatah porsi makanan yang sama.

“Jika tidak diikat akan dikuasai Komodo pertama yang mendapatkan,” ucap salah satu pegawai KBS yang saat itu sedang memberi makan.

Hal unik lain ketika pegawai KBS memberi makan belasan Komodo remaja tersebut, ialah dengan meneriakkan kata ‘Home’. Pegawai menjelaskan, kata tersebut memang identik dengan panggilan Komodo ketika memberinya makan di KBS.

Selain menu Kambing dan Ayam setiap minggu, pihak pengelolah KBS terkadang juga memberi makan berupa tikus. Akan tetapi tikus yang diberikan harus jenis tikus putih.

“Hari Rabu dikasih daging tikus, tikus putih,” kata pegawai tersebut.

Setiap ekor Komodo bisa menghabiskan 2 kilogram daging kambing dan 2 ekor daging ayam. Jadi total 4 kilogram daging segar untuk setiap ekor Komodo.

Memasuki Masa Kawin Komodo

Biasanya, Komodo akan siap kawin jika usia menginjak antara 6 tahun hingga 10 tahun. Komodo betina akan memasuki masa kawin di usia 6-7 tahun, sedangkan Komodo jantan memasuki masa kawin diusia 9-10 tahun.

Musim kawin Komodo terjadi pada bulab Juni hingga Agustus setiap tahunnya. Selama masa kawin, si Komodo jantan akan memperebutkan Komodo betina dengan cara bertarung mengalahkan pesaingnya. Setelah kawin, Komodo betina akan mencari sarang di kandang tersebut untuk mengeluarkan telur-telurnya.

“Satu Komodo betina bisa bertelur hingga 30 butir,” singkatnya.

Selama masa eram telur, Komodo betina berusaha menjaga wilayah teritorialnya dari pemangsa telur Komodo. Pemangsa telur Komodo adalah Monyet, Babi Hutan serta Komodo lain.

Masa ini biasanya berselang hingga dua bulan. Namun, terkadang pihak KBS langsung mengambil beberapa telur untuk dipindahkan ke Inkubator setelah diteliti terlebih dahulu oleh para dokter hewan.

Untuk diketahui, usia satwa bernama latin Varanus Komodoensis ini tergolong panjang. Mereka bisa hidup hingga 40 sampai 50 tahun dengan panjang 2 sampai 3 meter dan bobot mencapai 100 kilogram. Untuk membedakan Komodo tua dan muda, dapat dilihat dari bintikan kuning yang terdapat disekitar mata mereka. Semakin banyak bintik kuning, maka Komodo tersebut makin muda.

Komodo memiliki kecepatan lari hingga 20 kilometer per jam, hampir mirip dengan kecepatan lari manusia dewasa. Akan tetapi, Komodo tidak seperti buaya, yang tak jago berenang. Maka dari itu, Komodo tidak bisa berpindah pulau.

Komodo atau kadang disebut biawak Komodo hanya terdapat di Pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang dan Gili Dasami di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Oleh penduduk setempat, hewan ini disebut Ora.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin