BONDOWOSO, FaktualNews.co – Berbicara mengenai punk saat ini memang identik dengan kehidupan kelas bawah, yang rentan bersinggungan dengan kriminalitas. Sehingga muncul stigma negatif terhadap anak punk.
Padahal mulanya punk sebagai bentuk protes atau biasa dikatakan anti kemapanan, kerap disalahartikan sebagai gaya-gayaan semata.
Untuk menghapus kesan negatif itu, puluhan anak punk di Bondowoso, Jawa Timur, menunjukkan diri bahwa mereka tak selalu dengan kesan kriminal, urakan, dan tak bermoral. Setiap Minggu mereka rutin menggelar ngaji bersama di alun-alun Bondowoso.
Menurut Hefri, anggota Polres Bondowoso yang mendampingi anak-anak punk tersebut, butuh kesabaran dan ketelatenan untuk mengumpulkan mereka.
“Kalau bukan kita, siapa lagi yang peduli dengan anak-anak itu dan ternyata dengan pendekatan mereka bisa berubah,” ujarnya, Minggu (10/3/2019).
Menurut Hefri, pengajian anak-anak punk itu sudah berjalan beberapa pekan ini dan semangatnya terus bertambah. Di awal-awal, banyak tantangan dan tentangan, terutama dari pihak-pihak yang belum tahu.
“Sempat dilarang katanya ngaji kok di trotoar, bukan di dalam masjid. Namun, setelah tau yang datang anak-anak punk akhirnya banyak yang mendukung,” tuturnya.
Sehari- harinya anak-anak itu tidur dengan berpindah tempat. Kadang mereka tidur di jembatan Ki Ronggo atau di beberapa tempat umum di Bondowoso. (Wahyudi)