FaktualNews.co

Kronologi Anak Gorok Leher Ibu Kandung di Gresik

Kriminal     Dibaca : 1976 kali Penulis:
Kronologi Anak Gorok Leher Ibu Kandung di Gresik
FaktualNews.co/Ilustrasi/
Ilustrasi

SUMENEP, FaktualNews.co – Ranis (60), warga Desa Madumulyorejo, Kecamatan Dukun, Gresik, Jawa Timur, ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan. Leher korban ditebas oleh anak kandungnya sendiri dengan menggunakan celurit.

Pelaku pembunuhan diketahui bernama, Rozikin (28) anak ketiga korban. Kepada Kapolres Gresik, AKBP Wahyu Sri Bintoro, Rozikin mengaku tak menyesal sudah menggorok leher ibunya hingga tewas.

“Biasa saja kenapa nangis, tidak menyesal, panas hati saya,” katanya saat ditanya Kapolres perihal perasaannya usai menghabisi nyawa ibu kandungnya sendiri, Minggu (10/3/2019)

Bahkan, Rozikin merasa lega setelah membacok ibu kandungnya itu. Ia berdalih pasca kejadian ini, tidak ada lagi yang akan memarahinya. Rozikin pun menceritakan bagaimana kronologi ia menggorok ibu kandungnya tersebut.

“Ibu saya lagi duduk-duduk di ruang tamu langsung digorok satu kali karena celuritnya sudah saya asah,” terangnya.

Penyebab yang membuatnya nekat membunuh ibunya karena sering diomeli. Saat itu emosinya sudah memuncak karena tidak mau memberikan iuran untuk konsumsi kerja bakti. Bahkan, ia menyebut ia sudah mempersiapkan celurit yang digunakan itu.

Sementara itu, Suwari, kakak pelaku, masih sulit mempercayai fakta tersebut. Ia tak percaya jika sang adik sudah menghabisi nyawa ibu kandungnya dengan cara yang sangat mengerikan itu. Lantaran sebelumnya tidak ada persoalan yang serius antara keduanya.

“Saya tidak percaya kalau adik melakukan itu. Sebab, sehari sebelumnya sempat mengantar berobat ke Puskesmas,” kata Suwari di RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik..

Suwari sendiri mengaku setiap pekan sekali dan bahkan dua kali selalu berkunjung ke rumah orang tuanya bersama istri dan anaknya. Dalam kunjungan terakhir itu, tidak melihat tanda-tanda keanehan pada Rozikin.

Namun, dalam kunjungan itu, Ranis memberikan nasehat kepada Rozikin agar selalu bekerja keras dan mencontoh kakaknya yang sudah mandiri dari orang tua.

“Nasehat orang tua mungkin yang suaranya keras. Biasa karena sudah tua, pendengaran kurang dan ingin memberikan nasehat yang baik kepada anaknya. Mungkin terlalu keras dalam memberikan nasehat,” imbuhnya.

Selain itu, Suwari juga mengira karena setiap hari tidak bekerja, akhirnya Rozikin tidak punya uang untuk membeli sesuatu. Sedangkan, orang tua juga sudah tidak lagi ke tambak.

“Saya tidak bisa berfikir lagi, sebab harapan saya, anak bungsu untuk membantu menjaga orang tua. Sebab, rumah sudah ada. Dan ke sawah. Pikiran saya tidak sampai seperti ini,” jelasnya.

Kakak pertama dari tiga bersaudara ini sempat kaget ketika tetangga orang tua datang ke rumahnya dan mengabari bahwa ibunya meninggal dunia dengan cara yang tidak wajar.

“Nomor ponsel saya tidak aktif, jadi tidak bisa dihubungi. Kemudian tetangga orang tua datang mengabari kejadian itu. Saya hampir tidak percaya,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin
Sumber
surya.co.id