Ekonomi

Pria Asal Sidoarjo Sulap Limbah Kayu Jadi Miniatur Motor Harley Davidson

PASURUAN, FaktualNews.co – Limbah kayu bekas bisa menjadi barang berharga. Dengan kreatifitasnya, Sungkono, (34) asal Krembung, Kabupaten Sidoarjo yang menghuni salah satu stan di Sentra Produk Unggulan Bangil ini berkreasi olahan kayu disulap menjadi berbagai miniatur yang menarik dan banyak diminati.

Berbagai kerajinan tangan menghiasi, salah satu stan sentra IKM Bang Kodir, Pogar, Kecamatan Bangil. Ada hiasan dinding, lampu hias hingga miniatur motor Harley Davidson. Semuanya terlihat unik dan menarik yang bisa menghadilkan uang. Meski terlihat menawan, namun sebenarnya bahan baku yang digunakan dari barang bekas.

Terutama kayu, yang menjadi bahan baku utama dalam kerajinan. Sengaja limbah kayu digunakan, bukan untuk mencari bahan murah. Melainkan untuk memanfaatkan sumber daya yang ada. Meski begitu, kualitasnya tetaplah terjaga. Barang-barang itu, sebagian besar adalah kreasi dari Sungkono, yang sudah bertahun-tahun lamanya, bergelut di dunia kerajinan tangan.

Awal Cerita bermula tahun 2011 silam. Sungkono yang semula berprofesi bengkel motor, dibuat tak betah dengan kesehariannya. Ia memilih merantau ke Malang. Dalam perantauannya itulah, ia bertemu dengan rekannya, yang merupakan pengerajin handycraft. “Saya belajar kepada teman saya di Malang. Ia dengan mahirnya. Saya tertarik untuk mengikuti jejaknya,” ujar Sungkono.

Bagi dia, diakui bahwa tak mudah untuk menyalurkan bakatnya. Ia dibuat kualahan untuk membuat kerajinan tangan miniatur motor Harley Davidson sesuai harapan. Beberapa kali percobaan, namun hasilnya belum memuaskan. Namun, ia tak mau menyerah. Ia berlatih dengan tekun.

Bahkan ia hingga mahir membuat kerajinan miniatur motor Harley Davidson tersebut. “Saya belajar kurang lebih sebulan lamanya. Mulanya memang sulit dan ribet cara membuatnya. Seperti kesulitan membuat pola dan kesulitan lainnya. Namun karena ingin bisa kesulitan demi kesulitan bisa teratasi,” ungkapnya.

Hingga dua tahun berselang. Ia ingin tantangan baru, dengan membuka usaha kerajinan sendiri. Ia pun pulang ke kampung halamannya di Krembung, Sidoarjo untuk membuka usaha. Tak banyak modal yang dimilikinya selain ketrampilan. Karenanya, ia dibuat kesulitan saat awal membuka usaha. “Awalnya memang kebingungan untuk pembelian bahan baku kayu,” urai dia.

Hingga ia melihat banyak tumpukan kayu palet dan limbah kayu pabrik lain di kampungnya. Kayu-kayu buangan itu, memantik ide untuk memanfaatkannya. Dari situlah, kayu-kayu itu diborong untuk dibuat kerajinan tangan. Semula, ia memang hanya membuat Harley Davidson. Namun, perasaan ingin tantangan membuat kreasi lain terus muncul dalam benaknya.

Hingga akhirnya, ia membuat kreasi-kreasi lain. Sekarang bukan hanya miniatur motor Harley Davidson yang dibuatnya. Tetapi beragam kerajinan dari kayu lainnya. Seperti motor CB, lampu hias, hiasan dinding dan lain-lain. Hasil kreasinya itu, cukup menarik minat banyak orang. Tak heran, jika banyak orang yang memesan barangnya.

Bukan hanya warga Sidoarjo tetapi juga daerah lain, di wilayah Surabaya, Pasuruan dan berbagai daerah lain di Jawa Timur. Ia pun pernah menjajal barangnya secara online. Rupanya, kreasinya dalam membuat miniatur motor, diminati warga Semarang. Bahkan, ada warga Semarang yang memesan miniatur motornya itu.

Dengan semangat ia pun membuatnya. Ia kemudian mengirimnya melalui jasa ekspedisi. Rupanya, hingga tiba di pemesan, barangnya mengecewakan. Bukan karena apa, lantaran kondisinya didapati dalam keadaan rusak.“Padahal sudah saya kemas sedemikian rupa. Tidak tahunya, miniatur motor pesanan dari Semarang itu, tidak dalam keadaan rusak,” tutur pria penuh kreasi ini.

Ia mengaku dikomplain. Sejak itulah, ia tidak berani order jauh-jauh. Ia memilih wilayah yang bisa diantar sendiri. Meski berskala lokal, pesanan miniatur cukup tinggi. “Sebulan saya bisa hasilka 20 unit. Harganya bervariasi. Bergantung tingkat kerumitan motor yang dikerjakan serta besar kecilnya barang,” ujar Lelaki yang lahir pada 16 Januari 1984 ini.

Untuk penjualannya, rata-rata ia mematok antara Rp 125 ribu hingga Rp 300 ribu. “Pesanan itu khusus untuk miniatur berbagai jenis motor. Ada matik, harley, CB dan jenis-jenis motor lainnya. Saat ini saya masih kembangkan usaha di wilayah Bangil kerja sama dengan teman. Kami menempati stan di Sentra Produk Unggulan, Bangil” imbuhnya.