JAKARTA, FaktualNews.co – Sebagian besar kasus batu empedu tidak menunjukkan gejala yang khas. Namun, gejala tampak saat ukuran batu empedu cukup besar, sehingga menyumbat saluran kandung empedu ataupun saluran pencernaan lainnya.
Secara umum gejala batu empedu dapat berupa:
Gejala nyeri akibat penyakit satu ini dapat berlangsung selama beberapa menit hingga berjam-jam. Biasanya kemunculan gejala jika Anda mengonsumsi makanan tertentu dengan kadar lemak yang tinggi.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala batu empedu yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, jangan ragu untuk melakukan konsultasi dengan dokter Anda.
Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mencari tahu penyebab dan memantabkan diagnosis. Dengan begitu, dokter akan mengetahui pengobatan terbaik sesuai dengan kondisi Anda.
Anda harus menghubungi dokter bila Anda mengalami gejala-gejala berikut ini:
Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, segera konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.
Batu empedu adalah kondisi yang belum diketahui penyebabnya, namun dokter menyatakan ada beberapa faktor yang berpengaruh, di antaranya:
Kantong empedu Anda berisi kolesterol yang berlebihan
Biasanya, kantong empedu berisi kandungan yang cukup untuk memecah kolesterol yang dikeluarkan dari hati. Namun jika hati mengeluarkan kolesterol lebih banyak dari yang dapat dipecah kantong empedu, kolesterol tersebut akan mengkristal dan menjadi batu di kantung empedu.
Cairan empedu Anda mengandung bilirubin yang berlebihan
Bilirubin merupakan kandungan hasil pemecahan sel darah merah. Beberapa penyakit menyebabkan hati memproduksi lebih banyak bilirubin. Penyakit ini misalnya sirosis dan infeksi bilier. Bilirubin yang berlebihan dapat menyebabkan batu empedu.
Kantong empedu tidak dapat kosong secara sempurna
Hal ini membuat cairan empedu menjadi lebih pekat dan mengeras, sehingga membentuk batu empedu.
Berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena batu empedu adalah:
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Batu empedu yang tidak menyebabkan gejala tidak membutuhkan terapi, namun membutuhkan pengawasan yang ketat. Namun jika Anda memiliki riwayat penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi pada hati (hipertensi portal), serta sirosis hati, maka dokter mungkin akan menganjurkan Anda untuk melakukan pengobatan.
Berbagai kondisi medis tertentu dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi jika batu empedu yang Anda miliki tidak diobati dengan tepat.
Beberapa pengobata yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala batu empedu di antaranya:
Jika gejala tidak terlalu parah dan kristal yang terbentuk di dalam empedu belum begitu besar, penggunaan obat-obatan bisa membantu. Selain obat pereda nyeri, dokter mungkin juga akan memberikan resep obat asam empedu.
Obat asam empedu mengandung beberapa bahan kimia tertentu seperti ursodiol atau chenodiol yang telah terbukti mampu melarutkan batu empedu. Obat ini tersedia dalam pil asam empedu oral.
Obat-obatan ini bekerja dengan cara mengikis empedu sehingga memungkinkan batu empedu pecah lalu larut terbawa urin. Bagi banyak orang pil ini dapat ditoleransi dengan baik oleh pasien. Namun, jika Anda tidak memiliki gejala, pengobatan yang paling umum adalah “tunggu dan lihat perkembangannya”.
Bahkan jika batu empedu kambuh berulang kali, dokter mungkin menunda perawatan atau pembedahan karena masalah kesehatan lainnya. Jika operasi Anda tertunda, Anda harus tetap berada di bawah perawatan dokter dan segera melaporkan jika gejalanya kambuh lagi.
Pilihan perawatan satu ini melibatkan penyuntikan pelarut yang dikenal sebagai metil tersier-butil eter (MTBE). Pelarut tersebut akan disuntikkan ke kantong empedu untuk melarutkan batu empedu. Penelitian telah menunjukkan bahwa MTBE cepat melarutkan kristal yang terbentuk di empedu.
Akan tetapi sama seperti prosedur medis lainnya, suntik MTBE juga memiliki beberapa efek samping. Bahkan efek samping yang paling serius bisa menyebabkan rasa terbakar parah.
Oleh karena itu, jika Anda ingin menggunakan metode suntik MTBE sebagai perawatan batu empedu, pastikan untuk mencari tahu semua informasi tentang prosedur ini, termasuk tanyakan pula pada dokter terkait manfaat serta efek samping yang mungkin muncul.
Extracorporeal Shock Wave Lithotrips (ESWL) adalah pilihan pengobatan batu empedu lainnya yang tanpa operasi. Terapi ini paling efektif jika batu empedu soliter masih berdiameter kurang dari 2 sentimeter.
Tujuan pengobatan ini adalah untuk memecah atau menghancurkan batu empedu dengan mengirimkan gelombang kejut melalui jaringan lunak tubuh.
Penyumbatan akibat batu pada saluran empedu bisa ditangani dengan prosedur Endoscopic Retrograde Cholangio Pancreatography (ERCP). Prosedur ini bertujuan untuk menghilangkan batu empedu tanpa mengangkat kantong empedu bagi mereka yang kondisinya tidak cukup kuat untuk menjalani prosedur operasi.
Prosedur ini bisa memakan waktu sekitar 30-60 menit, atau lebih cepat. Lamanya waktu prosedur akan tergantung pada kondisi pasien serta tingkat kesulitan yang dialami dokter ketika melakukan prosedur. Setelah menjalani prosedur ini, pasien umumnya harus menginap satu malam di rumah sakit untuk pemantauan kondisi.
Operasi biasanya menjadi pilihan terbaik apabila berbagai cara di atas tidak juga membuat kondisi Anda membaik dan gejala batu empedu yang Anda alami cenderung serius. Biasanya prosedur medis satu ini dianjurkan jika batu empedu terus kembali terbentuk. Jika kantong empedu Anda diambil, cairan empedu akan mengalir langsung dari hati ke usus kecil Anda.
Metode operasi pengangkatan kantung empedu yang paling sering dilakukan dokter adalah kolesistektomi laparoskopik, alias operasi lubang kunci. Prosedur ini tidak akan melibatkan sayatan besar. Dokter hanya akan membuat satu sayatan kecil di sekitar pusar, dan dua atau tiga sayatan lainnya dengan ukuran yang lebih kecil di kanan perut. Meski begitu operasi ini tetap membutuhkan bius total, sehingga Anda tidak akan berada dalam kondisi sadar selama tindakan.
Anda tak perlu khawatir ketika ingin melakuka operasi pengangkatan kantung empedu. Pengambilan kantung empedu tidak akan memengaruhi kondisi Anda sehari-hari. Hal ini karena kantung empedu bukan termasuk ke dalam organ penting yang harus Anda miliki agar bisa bertahan hidup.
Perlu dipahami bahwa setiap orang memiliki kondisi yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, selalu konsultasi ke dokter Anda untuk menentukan pilihan pengobatan terbaik sesuai dengan kondisi Anda.
Dokter akan melihat riwayat medis, melakukan pengecekan fisik, dan tes urin. Pengecekan dengan x-ray atau ultrasound juga bisa dilakukan jika dibutuhkan.
Ultrasound atau computerized tomography (CT) scan daerah perut adalah pemeriksaan terbaik untuk melihat gambaran kantong empedu serta mendeteksi penyakit lain yang bisa menyebabkan gejala serupa dengan penyakit batu di kantung empedu.
Dokter juga mungkin akan melakukan pemeriksaan saluran emepedu dengan melakukan pemeriksaan Hepatobiliary iminodiacetic acid (HIDA), magnetic resonance imaging (MRI), atau endoscopy retrograde cholangiopancreatography (ERCP).
Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi risiko terkena batu empedu, di antaranya:
Jangan menunda makan
Cobalah berusaha untuk makan tepat pada waktunya. Menunda atau justru melewatkan makan dapat meningkatkan risiko Anda terkena penyakit satu ini.
Turunkan berat badan secara perlahan
Jika Anda memiliki berat badan berlebih atau obesitas, berusahalah untuk menurunkan berat badan guna mencapai berat yang ideal. Namun ingat penurunan berat badan yang Anda lakukan harus diimbangi dengan olahraga dan asupan makanan yang tepat.
Jangan pilih cara instan dengan menggunakan obat diet abal-abal yang banyak dijual di pasaran. Selain tidak terjamin keamanannya penggunaan obat diet abal-abal juga justru akan meningkatkan risiko Anda terkena penyakit lainnya.
Perhatikan asupan makanan
Batu empedu dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan sehat dan kaya akan serat, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. Kemudian, hindari makanan yang berlemak atau memiliki kadar kolesterol yang tinggi. Menjaga berat badan dengan melakukan diet sehat juga dapat menurunkan risiko terjadinya batu empedu.
Olahraga teratur
Olahraga secara rutin memegang peranan penting untuk menjaga kesehatan Anda secara keseluruhan, termasuk agar terhindar dari penyakit satu ini. Seperti yang sudah disebutkan di atas, obesitas adalah salah satu faktor risiko penyebab batu empedu.
Dengan memperbanyak aktivitas fisik dan melakukan olahraga secara teratur, risiko Anda mengalami obesitas pun akan menurun. Hal ini pada akhirnya juga menurunkan risiko Anda terkena batu di kantung empedu.
Mengonsumsi minyak zaitun
Dilansir dari laman WebMD, penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi minyak zaitun sekitar 2 sendok makan sehari dapat menurunkan risiko Anda terkena batu empedu.
Ya, para peneliti telah menemukan bahwa orang-orang yang rutin mengonsumsi minyak zaitun berisiko lebih rendah terkena penyakit batu empedu. Senyawa yang terkandung dalam minyak zaitun terbukti membantu mengurangi kadar kolesterol dalam darah dan kandung empedu.