FaktualNews.co

Pemkab Blitar, Ajak Parpol Deklarasi Pemilu Damai Melalui Guyon Maton Cak Percil

Advertorial     Dibaca : 1493 kali Penulis:
Pemkab Blitar, Ajak Parpol Deklarasi Pemilu Damai Melalui Guyon Maton Cak Percil
FaktualNews.co/Meidian/
Tampak para ketua dan fungsionaris partai politik di Kabupaten Blitar kompak berkomitmen menjaga pemilu aman dan damai.

BLITAR, FaktualNews.co – Setelah sebelumnya menggelar berbagai sosialisasi pendidikan politik kepada calon legislatif (caleg), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar, menggelar acara puncak berupa Deklarasi Pemilu Damai di Alon Alon Kanigoro pada Senin (11/3/2019) malam.

Acara ini dihadiri oleh ketua dan fungsionaris dari ke 15 partai politik peserta pemilu di Kabupaten Blitar. Juga dihadiri camat dan lurah se-Kabupaten Blitar. Hadir pula Bhabinsa dan Babinkamtibmas yang turut mengamankan pemilu di tingkat desa.

Deklarasi ini dikemas unik berbentuk panggung hiburan guyon maton yang artinya meskipun bercanda, tetapi candaan yang dilakukan tetap dalam batas-batas sopan santun, tata krama dan tidak nguyawara alias ngawur atau mengada-ada. Menghadirkan pelawak kondang Cak Percil membuat ribuan masyarakat sekitar berduyun-duyun datang ke acara deklarasi ini.

“Deklarasi ini sengaja digelar alon-alon supaya masyarakat yang datang tak terbatas sehingga pesan-pesan pemilu damai bisa tersampai ke masyarakat luas. Dan inilah peran pemerintah dalam fasilitasi penyelenggaraan pemilu betul-betul tercapai,” ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar, Totok Subihandono.

Dalam penyampaian pesan pemilu damai ini, Totok dibantu oleh Direktur Politik Dalam Negeri, Kememdagri, La Ode Ahmad P Balombo. Di acara ini memberikan pemaparan perlunya menjaga pemilu bersih untuk menciptakan pemerintahan yang baik.

“Deklarasi antar partai politik ini semuanya sudah berkomitmen bahwa di kabupaten Blitar ini harapannya adalah Pemilu damai dan aman. Berdampak pada partisipasi yang tinggi tidak ada yang golput,” terangnya.

Sementara, Direktur Politik Dalam Negeri, La Ode Ahmad P Balombo dalam pemaparannya bahwa pemilu itu sarana pendidikan politik. Artinya dalam pemilu perlu membudayakan tertib dan santun.

Perlu menjaga keharmonisan dengan cara tidak menyampaikan ujaran kebencian, tidak mengedepankan perselisihan, perbedaan isu Sara, tidak menghembuskan fitnah yang sifatnya provokatif.

“Yang kita harapkan masyarakat yang menggunakan hak pilihnya dengan baik,” kata La Ode. (hms)

 

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin