FaktualNews.co

Ternyata Ini Penyebab Bocah Kelas 2 SD Hanyut di Sungai Brantas Blitar

Peristiwa     Dibaca : 1841 kali Penulis:
Ternyata Ini Penyebab Bocah Kelas 2 SD Hanyut di Sungai Brantas Blitar
FaktualNews.co/Meidian Dona Doni/
Jenazah bocah korban tenggelam Sungai Brantas Suryadi (8) dibawa ambulans sebelum dimakamkan.

BLITAR, FaktualNews.co – Keluarga siswa kelas 2 SD bernama, Suryadi (8) yang tewas hanyut di Sungai Brantas, diketahui tidak suka bermain di sungai.

Namun, saat bermain di Sungai Brantas untuk pertama kalinya berujung duka lantaran anak ini ditemukan tak bernyawa pada Rabu (13/3/2019), yang sebelumnya sudah hilang tiga hari.

Ayah korban, Imam Mualib (50) mengatakan, sejak kecil anaknya itu tidak menyukai bermain di sungai. Baik saat di rumah tinggal lamanya di Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar maupun di rumah tinggalnya sekarang di Dusun Mojo, Desa Plosoarang, Kecamatan Sanankulon.

“Ini kan keluarga kita baru pindah, baru 2 bulan lalu. Dulu di rumah lama Suryadi ini memang tidak suka bermain di sungai memang. Karena bermain di sungai tidak ada yang menarik,” ujar Imam Mualib, Rabu (13/3/2019).

Imam menduga kalau anaknya saat hari nahas itu menjadi tertarik dengan sungai akibat kegiatan pladu atau flushing. Di mana pada saat pladu ini banyak ikan yang mabuk terkena keruhnya air tercampur lumpur dasar sungai yang membuat ikan menjadi mudah ditangkap.

Fenomena ini baru diketahui oleh bocah malang ini, sebab sebelumnya di rumah lamanya di Kecamatan Wonotirto tidak dilalui Sungai Brantas.

“Jadi mungkin saat berangkat sekolah yang dekat sungai Brantas anak saya ini penasaran dengan orang-orang naik dari sungai bawa banyak ikan. Kok bisa mendapat ikan sebanyak itu jadi mungkin pulang sekolah ingin mencoba menangkap ikan dengan cara sendiri,” papar bapak dari tiga anak ini.

Lanjut Imam Mualib, sejak pulang sekolah pada Senin (11/3/2019) lalu dia tidak melihat sosok anak bungsunya tersebut. Dan pada hari ini Rabu (13/3/2019) dia mendapat kabar dari kepolisian yang menemukan jasad anak di sungai Brantas di Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.

“Tadi pagi polisi menanyakan apakah benar anak saya. Lalu saya lihat dari perawakannya sama lalu kaos yang dikenakan kaos cokelat kesukaannya yang bertulis mahabharata saya yakin itu anak saya. Sedih saya,” katanya sambil meneteskan air mata.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul