Warganya Pindah Karena Terhasut Isu Kiamat, Ini Kata Bupati Ponorogo
PONOROGO, FaktualNews.co – Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni membenarkan jika ada warganya yang pindah secara bersama-sama lantaran termakan isu kiamat.
“Ya betul, kejadiannya sekitar sebulan yang lalu. Kami sudah berusaha mencegah, memberikan pembinaan, agar supaya itu tidak dilakukan tetapi mereka sudah terlanjut yakin dan jatuh cinta jadi ya susah. Mereka yakin dunia ini akan kiamat dan kalau ikut kiai dari Kasembon Malang itu, nanti seperti kisah Nabi Nuh, mereka tidak ikut kiamat,” kata Ipong saat dikonfirmasi, Rabu (13/3/2019) siang.
Bupati Ipong mengaku perihatin karena masih ada warganya yang percaya dengan hal-hal yang tidak masuk akal. Sehingga mereka harus meninggalkan kampung halaman hanya karena doktrin yang tidak jelas dari seseorang yang mereka sebut sebagai kiai.
“Prihatin, masih ada yang percaya hal-hal begitu. Jelas itu nggak masuk akal. Sesungguhnya kita sudah melakukan pembinaan sekaligus memberikan pemahaman. Tapi ya sulit, mereka terlanjur percaya dan meyakini,” kata Ipong.
Ipong mengatakan, agar isu ini tidak semakin meluas pihaknya akan segera berkoordinasi dengan MUI dan ormas keagamaan untuk melakukan pembinaan. Menurutnya agar isu tersebut tidak semakin berkembang di Jawa Timur, menurutnya perlu dilakukan upaya yang serius dari ormas keagamaan, MUI, Pemprov Jatim, Pemkab Malang untuk menangani pusat ajaran tersebut di Kasembon, Malang.
“Ya kita terus mengadakan pembinaan pada masyarakat yang belum kena pengaruh ini. Nanti akan berkoordinasi dgn MUI dan ormas keagamaan untuk turun melakukan pembinaan,” pungkasnya.
Sebelumnya, penghuni Desa Watu Bonang, Kecamatan Badegan, Ponorogo, Jawa Timur, akhir-akhir ini memilih pindah ke Malang. Karena, mendapat doktrin bahwa kiamat pertama bakal terjadi di desa tersebut.
Ada yang ganjil dalam kejadian itu, sebelum pergi ke Malang warga Desa Watu Bonang menjual tanahnya dengan harga murah berkisar Rp 10-20 juta. Keanehan di Desa Watu Bonang yang terkena doktrin kiamat pertama bakal terjadi di desa itu sudah ramai diperbincangkan di media sosial (medsos). Desa Watu Bonang, berada sekitar 18 km ke barat dari pusat Kota Ponorogo, Jawa Timur.