PASURUAN, FaktualNews.co – Gunung Bromo yang eksotik ini, kembali mengalami erupsi sejak Kamis (14/3/2019) dinihari. Gunung yang berketinggian 2329 mdpl ini, kondisinya saat ini dinyatakan oleh KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Bromo, disebut tingkat aktivitasnya masul level II (waspada).
KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Bromo, melalui siaran persnya menyebut bahwa kondisi cuaca cerah, berawan, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah utara, timur laut, timur, tenggara, selatan, dan barat daya. Suhu udara 0-0 °C, kelembaban udara 0-0 %, dan tekanan udara 0-0 mmHg.
Sementara untuk visual tampak berkabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih, kelabu, dan coklat dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal dan tinggi 50-700 m di atas puncak kawah. “Namun tercium bau belerang ringan dan hujan abu di sekitar PPGA Bromo dan,” ujar Budi Marwanto, dari Pos Pengamatan Gunung Bromo, Kamis (14/3/2019).
Sedangkan untuk kegempaan tremor menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 0.5-5 mm (dominan 1 mm). “Karenannya dihimbau pada masyarakat di sekitar Gunung Bromo dan para pengujung, wisatawan, pendaki tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius 1 kilometer dari kawah aktif Gunung Bromo,” pungkasnya.
Terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Bakti Jati Permana, mengatakan, erupsi yang terjadi tidak meninmbulkan kekhawatiran warga Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan. “Masyarakat tak terpengaruh. Malahan mereka tetap beraktivitas seperti biasanya,” paparnya, saat dihubungi, Kamis (14/3/2019).
Namun pihaknya tetap melakukan antisipasi terjadinya erupsi susulan yang tak terdeteksi dan abu vulkaniknya bisa mengarah ke utara (Kecamatan Tosari). “Kami sudah mengantisipasinya dengan menyediakan ribuan masker yang sudah disediaan di kantor kecamatan Tosari, kalau terjadi erupsi besar yang langsung berpengaruh ke warga Tosari,” jelas Bakti. (Aziz)