JOMBANG, FaktualNews.co – Selain puso akibat kebanjiran, ternyata tanaman padi di Jombang, Jawa Timur juga rusak akibat diserang hama tikus. Bahkan, sejak awal musim tanam akhir tahun 2018 lalu, Dinas Pertanian setempat mencatat ada seluas 157 hektar tanaman padi yang mengalami gagal panen akibat hama ini.
Tak hanya itu, sebanyak 144 hektar tanaman padi juga dilaporkan diserang hama wereng batang cokelat. Serangan organisme penganggu tumbuhan (OPT) ini cukup meresahkan petani. Sebab, hama ini menghisap cairan batang tumbuhan padi, sehingga bisa menyebabkan atau menularkan virus kerdil bagi tanaman padi. Akibatnya cukup fatal, sebab bulir padi menjadi kompong atau tidak berisi.Sehingga sangat berpengaruh terhadap hasil produksi padi.
Kepala Dinas Pertanian Jombang, Hadi Purwantoro mengatakan, sejauh ini pihaknya terus berupaya mekakukan pengendalian dua hama ini dengan melibatkan masyarakat maupun petugas di lapangan.
“Upaya pengendalian ini terus kami lalukan, untuk meminimalisir serangan hama tikus maupun wereng hama cokelat ini,” ungkapnya, Kamis (14/3/2019).
Selain dua hama tersebut, Dipaparkan Hadi, ada sebanyak 74 hektar tanaman padi yang juga dilaporkan puso akibat serangan hama kresek. Hama penyerang bagian daun padi ini juga menyebabkan tanaman gagal berbuah atau mengganggu pengisian bulir padi.
“Serangan tiga hama ini terjadi dihampir seluruh Kecamatan,” terangnya.
Namun demikian, Hadi mengklaim meski sempat terjadi puso, baik akibat bencana banjir maupun serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), akan hal ini tidak mempengaruhi terhadap hasil produksi padi di Jombang. Kata dia, ini dibuktikan dengan total kebutuhan konsumsi beras selama satu tahun kedepan dibandingkan dengan jumlah atau hasil produksi padi pada musim panen tahun ini yang surplus mencapai hampir 2,5 ribu ton.
Hadi merinci, pada akhir bulan Januari lalu, total luasan lahan padi di Jombang mencapai 42.294 hektar dengan produktifitas gabah kering giling rata-rata mencapai 5,8 ton per hektar. Dari total luasan tersebut, hasil panennya mencapai 208.642 ton gabah atau setara 131.966 ton beras. Dari hasil itu, tahun ini kebutuhan beras Kabupaten Jombang mengalami surplus hingga mencapai 2.456 ton
“Karena kebutuhan konsumsi beras di Jombang setahun hanya sebanyak 129.510 ton”, tukasnya.