FaktualNews.co

Ini yang Diajarkan Pentolan Jemaah Musa AS di Mojokerto Sebelum Hijrah ke Malang

Peristiwa     Dibaca : 2094 kali Penulis:
Ini yang Diajarkan Pentolan Jemaah Musa AS di Mojokerto Sebelum Hijrah ke Malang
FaktualNews.co/Fuad Amanullah/
Musala jemaah MUSA AS di Kabupaten Mojokerto.

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Di Mojokerto, terdapat pentolan jemaah tarekat MUSA AS yang menjadi panutan pasangan suami istri asal Desa Mojogeneng, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto yang rela menelantarkan ibu kandungnya demi ‘hijrah’ ke Pesantren di Kasembon, Malang.

Sosok tersebut yakni Muhammad Zainudin (42), asal Desa Kelinterejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Pria ini merupakan pimpinan jemaah tarekat MUSA AS.

Menurut adik Zainudin, Santi Umami, jika sejak tanggal 27 Februari 2019 kakak bersama istri dan 4 anaknya sudah meninggalkan rumahnya untuk tinggal di Kabupaten Malang.

“Saya sendiri kurang tau, kalau Zainudin menjadi pimpinan, yang jelas selama ini Zainudin memang sering mengajak 5 sampai 7 orang mengaji termasuk Aini dan suaminya,” ungkapnya, Jumat (15/3/2019).

Zainudin merupakan anak kedua dari 4 bersaudara. Dijelaskan Umami, sebelum pergi ke Malang, kakaknya hanya pamit akan ke pondok untuk istighosah bersama 3 anaknya. Selain itu, dirinya juga berpesan agar giat untuk beribadah.

“Saya tidak dikasih tau apa apa tentang kiamat, dia hanya berpesan akan pergi dan segera kembali dan berpesan kepada saya agar saya giat beribadah,” tutur Umami.

Umami menceritakan, sejak SMA Zainudin memang sudah menimbah ilmu di Pondok Pesantren di Malang. “Ya lumayan lama se, mondoknya. Seingat saya sejak SMA sampai sebelum menikah,” kata Umami.

Dikatakannya jika pengajian rutin yang di lakukan Zainudin bersama beberapa pengikutnya ini sudah berjalan cukup lama. “Satu tahun lebih pokoknya, lokasinya ada di sebuah musala pribadi yang berada di belakang rumah. Namun, sebelum di sini pengajian di rumahnya di Desa Kelinterejo,” ujar Umami.

Ajarkan Tarekat Akmaliyah As-Sholihiyah

Di sebuah musala pribadi yang lokasinya berada di belakang rumah, Zainudin mengajarkan tarekat Akmaliyah As-Sholihiyah yang kini dikenal sebagai tarekat MUSA AS.

Dari pantauan di lokasi, nampak sebuah musala panggung yang lokasinya berada tepat di belakang rumah milik Umami, dengan lebar 8×8 meter persegi. Dari depan, musala tersebut nampak kotor dengan beberapa kayu yang masih berserakan, hal itu lantaran musala tersebut terlihat masih belum jadi 100 persen.

Di dalam musala terdapat sebuah imaman selebar 1 meter tinggi setengah meter berwarna hitam, dan dalamnya terdapat sebuah tong berwarna merah lengkap dengan gayungnya serta termos berwarna hijau dan beberapa botol wewangian.

“Yang saya tau, musala itu memang milik pribadi dan dibangun tiga tahun yang lalu dengan uang iuran para jamaah,” kata Umami.

“Saya kurang tau untuk ajarannya, yang jelas biasanya pengajiannya itu di mulai habis salat Isya sampai pukul 21.00 Wib. Pada hari Selasa dan Rabu,” imbuhnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul