FaktualNews.co

Nikmatnya Sambelan Ikan Wader Trowulan, Bikin Turis hingga Wakapolri Kepincut

Kuliner     Dibaca : 3767 kali Penulis:
Nikmatnya Sambelan Ikan Wader Trowulan, Bikin Turis hingga Wakapolri Kepincut
FaktualNews.co/Amanu/
Kuliner Sambelan ikan wader khas Trowulan, Mojokerto

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Desa/Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, dikenal sebagai bekas Ibu Kota Kerajaan Majapahit. Wilayah ini tentunya masih banyak menyimpan berbagai candi peninggalan hingga situs situs kuno.

Namun, selain itu, kini Trowulan memiliki julukan baru, yakni sebagai Kampung Wader. Hal ini karena, banyaknya deretan warung yang berjajar dan menjual iwak (Ikan) Wader. Sehingga banyak warga yang menyebut Trowulan kini memiliki julukan Kampung Wader.

Untuk lokasi Warung Ikan Wader sendiri banyak di temukan di sekitar kawasan Kolam Segaran. Kolam ini merupakan kolam kuno zaman Kerajaan Majapahit. Salah satunya, warung wader milik Bu Tin yang terletak di Jalan Pendopo Agung, Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

Warung ini berada tepat di sebelah barat Kolam Segaran atau di sebelah utara Museum Majapahit. Dari keterangan pemilik warung, Bu Tin, Rukiyatin menuturkan, jika warung Wader miliknya merupakan yang pertama di Trowulan.

Warung tersebut berdiri sejak tahun 1990 yang lalu. Sesuai dengan namanya, warung wader Bu Tin menyuguhkan menu ikan wader. Mulai dari digoreng, sampai dengan disambal. Selain menu wader, ada menu lain yang bisa untuk jadi pilihan. Misalnya saja mujair, ayam, tempe penyet, botok urang, botok tahu tempe, botok patin dan lain-lain.

Namun menu yang paling difavoritkan para pengunjung yang datang adalah sambal wader yang dipadukan dengan terasi segar, lalapan mentimun dan juga daun kemangi. Cita rasa dari sambel wader ini tambah nikmat karena bahan-bahan yang digunakan sangat segar.

Sambal wader ini baru dibuat saat dipesan. Bumbunya perpaduan dari bahan-bahan seperti cabai, tomat, gula, garam, terasi dan juga jeruk nipis lalu diuleg segar tanpa digoreng. Bumbu tersebut dipadukan dengan renyahnya wader yang digoreng garing.

Sambal yang disajikan merupakan sambal segar, sambal yang baru dibuat ketika ada pesanan. Namun ada juga menu sambel matang yakni racikan sambel yang digoreng. Menu sambel wader tersebut terasa nikmat karena disajikan dengan nasi putih yang masih hangat.

“Menunya banyak tapi akhirnya fokus di wader karena ikan ini banyak ditemui di Kolam Segaran. Awalnya juga tidak sengaja, dapat ikan dibersihkan, digoreng dikasih sambel kok enak,” ungkap Rukiyatin, Sabtu (16/3/2019).

Rukiyatin menjelaskan, awal mula berjualan Ikan Wader ini berawal dari sang suami bekerja sebagai PNS BPCB Jawa Timur di Trowulan golongan 1. Karena pada saat itu sudah memiliki 3 anak dan di rasa penghasilan suami kurang, dirinya akhirnya memutuskan berjualan.

Hingga saat ini, dalam satu hari dirinya mampu memasak ikan Wader hingga 15 sampai 20 kg saat hari biasa. Namun saat hari libur dan akhir pekan warung Sambelan Wader Bu Tin bisa memasak mencapai 50 kg.

Harganya sendiri, Warung Sambelan Wader di Trowulan rata rata mematok harga 15 sampai 20 dalam satu porsi. Untuk memenuhi banyaknya permintaan Ikan Wader, selain mengambil dari pencari ikan di Kolam Segaran, dirinya harus megambil ikan wader dari beberapa orang pencari ikan luar daerah. Seperti Jombang dan Mojoanyar. “Harga perkilogram ikan Wader segar biasanya Rp 25 ribu,” tambahnya.

Menurutnya, ikan wader merupakan ikan liar sehingga tidak bisa dibudidayakan. Dengan banyaknya warung wader di Trowulan membuat Trowulan semakin dikenal karena kulinernya, ditambah adanya julukan baru untuk Trowulan yakni sebagai Kampung Wader, membuatnya cukup senang.

“Kalau ke Trowulan, tidak makan wader maka belum Trowulan namanya. Bahkan sekarang orang habis operasi, cuci darah makan ke sini. Jadi cukup senang Trowulan dikenal sebagai Kampung Wader. Sudah banyak yang ke sini, baik dari kalangan atas hingga bawah. Baik muda, tua maupun anak-anak,” tuturnya.

Adanya destinasi wisata yang ada di Trowulan seperti Kolam Segaran dan Museum Majapahit membuat banyak pengunjung datang ke Trowulan. Baik pejabat maupun wisatawan, ini juga menjadi data tarik untuk memperkenalkan nasi wader ke pengunjung sebagai kuliner khas Trowulan.

“Terakhir yang datang kesini, Wakapolri dan Kabareskrim. Kebetulan kunjungan ke Museum dan mampir makan ke sini. Untuk wisatawan asing juga banyak, turis Jepang yang paling kritis. Mereka banyak bertanya, ada juga yang datang khusus belajar membuat sambel wader dan dikembangkan di Jakarta,” tegasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin