FaktualNews.co

Harga Garam Rakyat di Sumenep Anjlok, Ini Penyebabnya

Ekonomi     Dibaca : 1609 kali Penulis:
Harga Garam Rakyat di Sumenep Anjlok, Ini Penyebabnya
FaktualNews.co/Supanjie/
Aktivitas petani garam di Sumenep.

SUMENEP, FaktualNews.co – Beberapa bulan terakhir, harga garam rakyat di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, turun drastis, harga saat ini di kisaran Rp 900 hingga Rp 1.000 per kilogram.

Menurut Ketua Paguyuban Petani Garam Rakyat Sumenep (Perras), Hasan Basri, dibandingkan dengan harga pada saat musim produksi, justru kini harga garam turun drastis bahkan bisa dibilang anjlok.

“Sebelumnya, harga mencapai Rp 1.200 hingga Rp 1.500 per kilogram. Tapi sekarang hanya Rp 900 sampai Rp 1.000 per kilogramnya,” katanya, Senin (18/3/2019).

Basri menganggap, turunnya harga garam di musim penghujan kali ini tidak wajar. Sebab, biasanya pada saat turun hujan harga semakin mahal, karena petani tidak lagi memproduksi garam.

“Ini tidak biasa, harga garam justru semakin merosot di musim penghujan, kalau tahun tahun sebelumnya malah naik,” imbuhnya.

Faktor lain penyebab merosotnya harga garam di petani, karena minimnya pembeli dari luar daerah. Saat ini pun stok garam petani melimpah, diprediksi mencapai 50 ribu ton di gudang.

“Kalau musim lalu, pembeli dari Rembang, Jawa Tengah yang biasa memborong garam petani di Sumenep, kali ini tidak ada. Perkiraan kami, stok garam rakyat yang belum terjual di tingkat petani saat ini sekitar 50 ribu ton tersimpan di tempat penyimpanan,” terangnya.

Pihaknya pun menuding, tidak bergairahnya pasar garam rakyat di Sumennep dan mungkin di daerah lain diduga karena masuknya garam impor ke Indonesia.

“Kemungkinan karena impor, secara kualitas lebih bagus (garam impor) dan harganya lebih murah. Akibatnya, perusahaan enggan membeli garam lokal,” paparnya.

Oleh sebab itu, Hasan mewakili petani garam rakyat di Sumenep berharap pemerintah mencari solusi, agar tidak berdampak buruk terhadap garam lokal, khususnya terhadap anjloknya harga. “Kami berharap ada kepedulian dari pemerintah untuk mencarikan solusi,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul
Tags