JEMBER, FaktualNews.co – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jember mengidentifikasi sebanyak 23 kecamatan yang merupakan titik wilayah rawan konflik dan logistik. Hal itu berdasarkan pemetaan yang sudah dilakukan Bawaslu di Kota Tembakau ini. Dimana jika dirinci, ada 10 titik rawan logistik, dan 13 titik rawan konflik.
Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Bawaslu Jember Imam Thobroni Pusaka, saat ditemui sejumlah media di kantornya, Selasa (19/3/2019).
“Untuk titik tersebut beberapa diantaranya, ada di (Kecamatan) Silo Desa Baban, Desa Mulyorejo, karena jalannya yang jelek banget, jadi pertimbangan geografis. Apalagi hujan-hujan ini. Juga Ledokombo,” kata Thobroni.
Sehingga untuk mengantar logistik menuju lokasi TPS, lanjut Thobroni, tidak bisa menggunakan kendaraan biasanya. “Tetapi nantinya menggunakan kuda, tetapi kita berkoordinasi dengan KPU sebelumnya terkait titik rawan logistik ini,” ungkapnya.
Sementara untuk titik konflik yang menjadi fokus khusus, katanya, di Ledokombo. “Karena sempat ada konflik dulu di sana, dan ini menjadi atensi bagi Bawaslu. Sehingga kami meminta kepada pihak kepolisian, untuk menambah pengamanan TPS di wilayah tersebut,” tandasnya.
Thabroni menambahkan, sudah memaksimalkan langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi hal tersebut. Lebih jauh terkait persiapan pemilu yang kurang 35 hari lagi, Bawaslu juga sudah menyiapkan PTPS dan pelatihan terhadap saksi.
“Dalam waktu dekat proses dari rekrutmen dan lainnya terlaksana,” pungkasnya.