Peristiwa

Tinggal Sebatangkara, Nenek Situbondo Kadang Makan Pucuk Daun

SITUBONDO, FaktualNews.co – Suri (75), warga Dusun Cottok, Desa Kayumas, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo, luput dari perhatian pemerintah setempat.

Nenek Suri tinggal seorang diri di dalam gubuk reot berukuran 4×5 di ladang pinggiran hutan Dusun Cottok. Ia hidup sebatangkara, dengan menempati rumah kayu yang nyaris roboh.

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya setiap hari, nenek Suri mengaku hanya mengandalkan uluran tangan para tetangganya. Selain itu, nenek Suri mengaku terkadang makan pucuk daun yang ada di sekitar hutan yang menjadi tempat tinggalnya.

Sementara tetangga nenek Suri, Marsutip mengatakan, lima tahun lalu nenek Suri pernah mendapat jatah raskin dan mendapat bantuan langsung tunai (BLT) dari pemerintah pusat. “Namun, saat ini, nenek Suri tidak tersentuh bantuan dari pemerintah, baik bantuan pemerintah desa maupun dari Pemkab Situbondo,” ujarnya, Selasa (19/3/2019).

Menurut pria 41 tahun ini, selain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya setiap hari nenek Suri, juga tinggal sendirian di rumahnya yang hampir roboh. “Kondisi rumahnya mulai miring dan nyaris roboh. Bahkan, perabot di dalam rumahnya hanya ada tempat tidur yang terbuat dari bambu dan tungku untuk memasak,” imbuh Marsutip.

Marsutip menjelaskan, jika nenek Suri hidup sebatang kara sekitar 10 tahun lebih, setelah suaminya meninggal. Sedangkan anak satu-satunya yang juga hidup serba kekurangan itu tinggal luar desa.

“Sebetulnya, warga sering mengusulkan, agar nenek Suri mendapat program bedah rumah atau program RTLH. Sayangnya usulannya tidak terima oleh pemerintah desa, justru sebaliknya, rumah yang masih layak huni yang mendapat program RTLH,” ungkapnya.