SURABAYA, FaktualNews.co – Ratusan pengemudi (driver) ojek online, Grab dan Gojek menggelar aksi unjuk rasa di beberapa titik di Surabaya, Selasa (19/3/2019). Aksi digelar untuk menyampaikan 8 tuntutan, salah satunya agar perusahaan menghentikan perekrutan driver baru.
Humas Frontal Jatim, David Walalangi mengatakan selain mendesak agar perusahaan Grab maupun Gojek menghentikan perekrutan driver baru. Aksi yang mereka lakukan juga untuk menyampaikan 7 tuntutan lainnya.
“Yakni menuntut agar tarif ojek online dinaikkan. Yang kedua skema insentif bagi para tukang ojek online ini supaya diperbaiki,” ucap David Walalangi kepada awak media.
Tuntutan yang ketiga yaitu open suspen dan transparansi suspen, lalu keempat mempermudah perizinan akun individu. Kemudian kelima mendesak agar segera dilakukan perombakan manajemen aplikator di Jawa Timur dan transparansi perjanjian kemitraan.
Mereka juga menuntut supaya order prioritas dalam aplikasi dihapus dari layanan, ” Dan pisahkan antara aplikasi online dan aplikasi konvensional,” tutupnya.
Aksi ratusan pengemudi Ojol tersebut dilakukan di empat lokasi. Diantaranya, di Kantor Gubernur di Jalan Pahlawan, Gedung Negara Grahadi, Kantor Grab di Klampis dan Kantor Gojek di Ngagel, Kota Surabaya.
Aksi kali ini, otomatis menyebabkan sebagian ruas jalan di lokasi unjuk rasa tersendat. Sejumlah petugas Polantas Polrestabes Surabaya nampak berusaha mengatur arus lalu lintas agar kembali lancar.
Petugas Polrestabes Surabaya akhirnya mengerahkan sedikitnya 500 personel untuk mengawal jalannya unjuk rasa.