PAMEKASAN, FaktualNews.co – Program Keluarga Harapan (PKH) nampaknya belum seratus persen menyentuh pada orang yang tidak mampu. Di Pamekasan banyak orang miskin yang tidak mendapatkan program bantuan tersebut.
Salah satunnya, hal ini terjadi pada pasangan suami istri (pasutri) lansia Rauf dan Biya. Mereka berdomisili di Desa Palengaan Laok, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan.
Kondisi kamar mandi serta rumah sudah tidak layak huni. Mereka pun tidur rumah yang sudah reot.
Tempat itu selain menjadi gudang barang bekas hasil kerja kerasnya. Gubuk tersebut juga menjadi tempat tidur mereka, karena mereka tidak memiliki rumah sehingga langgarnya yang dijadikan tempat untuk tidur.
“Kalau bantuan PKH saya tidak pernah dapat. Padahal saya orang miskin,” ungkap Rauf, Rabu (20/3/2019).
Ia saat ini sudah tidak mampu bekerja, dan istrinya setiap hari bekerja sebagai pemulung, untuk biaya hidupnya. “Kalau istri saya tiap hari pekerjaannya jadi pemulung. Jadi kalau tidak mulung mau makan apa,” tambahnya.
“Sekarang saya tidak bisa bekerja apa-apa. Semoga pemerintah ada yang peduli membantu saya.”
Sementara salah seorang warga, Muhlas, mengatakan seharusnya pemerintah desa maupun daerah bisa memperhatikan nasib warga miskin di Pamekasan. Dia pun meminta pemerintah untuk kembali mendata orang miskin yang tidak mampu. Karena program PKH dinilai banyak yang tidak tepat sasaran.
“Harus ada pendataan ulang, karena banyak warga miskin yang justru tidak dapat PKH dari Pemerintah,” tegas Muhlas.