FaktualNews.co

Dua Pelajar di Mojokerto Babak Belur Dikeroyok Belasan Pemuda

Kriminal     Dibaca : 1507 kali Penulis:
Dua Pelajar di Mojokerto Babak Belur Dikeroyok Belasan Pemuda
FaktualNews.co/Amanu/
Ilustrasi.

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Dua pelajar asal Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto menjadi korban pengeroyokan puluhan pemudah usai melihat tontonan kesenian benteng. Korban mengalami luka parah di bagian mata hingga mutah darah.

Dari informasi yang dihimpun, aksi pengeroyokan yang dilakukan sekelompok pemuda di jalan desa tepatnya di Desa Nogosari, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto terjadi pada Rabu (13/3/2019) dini hari.

Sekelompok pemuda yang jumlahnya diperkirakan lebih dari sepuluh orang, tiba-tiba melakukan penyerangan terhadap seorang remaja bernama Alam Janfirus Pradana, (15) asal Dusun Urung-Urung, Desa Jatijejer, Kecamatan Trawas Mojokerto. Ketika itu, Alam usai melihat kesenian Bantengan di lokasi hajatan pernikahan di wilayah Pacet.

Saat dikonfirmasi di rumah korban, Supriyanto ayah korban menuturkan jika anaknya menjadi korban pengeroyokan hingga mengalami luka cukup parah di bagian mata. “Hampir tak bisa di buka mata anak saya, usai menjadi korban pengeroyokan itu,” ungkapnya.

Bahkan, lanjut Supriyanto, anaknya yang masih duduk di bangku kelas 2 SMP sempat muntah darah. Alam kemudian dilarikan ke Rumahsakit Sumber Gelaga, Kecamatan Pacet, Mojokerto. “Peristiwa ini terjadi sudah seminggu lalu,” imbuh pria berusia 46 tahun itu.

Menurut ayah korban, saat itu Alam melihat ada kerusuhan. Saat mencoba melerai, dirinya malah menjadi korban amukan massa. Niat baik itu malah membuat keduanya menjadi sasaran pengeroyokan belasan pemuda. Akibat kebrutalan para pemuda itu, hingga membuat Alam dan Selamet babak belur.

“Anak saya mengalami luka lebam pada mata kanan hingga penglihatannya menjadi buram. Sedangkan Selamet luka lebam pada bagian wajah,” terangnya.

Beruntung, keributan itu mengundang warga untuk berdatangan ke lokasi. Warga lantas melerai aksi pengeroyokan itu. Karena luka korban cukup parah, warga yang mengetahuinya harus melarikan keduanya ke Rumahsakit Sumbergelagah, Pacet untuk mendapat perawatan medis.

“Setelah kejadian itu anak saya juga mengalami munta darah,” jelasnya.

Merasa anaknya menjadi korban pengeroyokan, dia lantas melaporkan insiden itu ke Mapolsek Pacet untuk ditindak lanjuti. Meski sudah berlangsung satu minggu, hingga detik ini tidak ada kejelasan bagi belasan pemuda tersebut.

Sementara itu, saat di konfirmasi Kapolsek Pacet, AKP Didik Budi Hariyono, mengaku, tindak pidana pengeroyokan itu masih dalam proses penyelidikan. “Masih dalam penyelidikan Jawabnya singkat. Disinggung sejauh mana penyelidikan yang dimaksut, Didik pilih tidak berkomentar.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin