FaktualNews.co

Pemilik Tambang Longsor di Jember, Akui Izinmya Mati dan Masih Proses Perpanjangan

Peristiwa     Dibaca : 1469 kali Penulis:
Pemilik Tambang Longsor di Jember, Akui Izinmya Mati dan Masih Proses Perpanjangan
FaktualNews.co/Dokumen/
Sejumlah pekerja tambang di lokasi gunung kapur Jember yang longsor

JEMBER, FaktualNews.co – Musibah tanah longsor yang terjadi di tebing gunung kapur milik CV. Kartika Candra Desa Puger Wetan, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur, menyebabkan 2 korban luka, dan  seorang korban masih tertimbun longsor. Saat ini Basarnas, BPBD, dan relawan bencana SAR OPA Jember, dibantu polsek setempat, sedang berupaya untuk melakukan proses evakuasi terhadap korban.

Sementara itu saat dikonfirmasi terpisah, KTT (Kepala Teknis Tambang) CV. Kartika Candra, Irwanto menyampaikan, mengungkapkan bahwa izin menambang di gunung kapur tersebut sudah mati sejak 24 Maret 2019 kemarin. Sementara pertambangan  sudah berlangsung selama 2 tahun. Saat ini pihaknya masih proses untuk melakukan perpanjangan izin.

“Maka dari itu, para pekerja tambang harian itu saat kejadian musibah tanah longsor tersebut hanya sedang bersih-bersih bekas longsor kecil yang menutup pintu goa masuk ke dalam tambang, tidak bekerja. Karena perizinan kita sudah mati dan masih proses perpanjangan izin,” kata Irwanto saat dikonfirmasi media di lokasi longsor, Selasa (26/3/2019).

Sementara korban Sucipto dan yang lain sedang duduk-duduk di lokasi. “Tetapi karena kaki korban (Sucipto) terkena duri, tidak bisa lari jauh menghindari longsor dan tertimpa longsoran itu,” katanya.

Diketahui bersih-bersih yang dilakukan pekerja, katanya, karena longsoran kecil terjadi sebelumnya itu menutup pintu masuk ke gua. “Jadi gua itu pintu masuk ke lokasi tambang, kedalamannya sekitar 30 – 40 meter. Biasanya pekerja menambang dengan melubangi di dalam gua itu, yang diambil batu hitam ,” terangnya.

Untuk sistem pengamanan terkait pekerja, katanya, selalu ditekankan. “Karena memang hal itu harus, seperti menggunakan helm dan perlengkapan tambang lainnya. Tetapi karena pas kejadian tidak diprediksi ya begitulah. Sebelumnya ada longsor kecil dan sudah biasa,” katanya.

Sementara itu saat dikonfirmasi terpisah, Inspektur Tambang Kementerian ESDM Provinsi Jatim Agus Riadi menyampaikan, pihaknya datang ke lokasi untuk melakukan inspeksi dan pengumpulan bahan keterangan terkait terjadinya musibah tanah longsor di lokasi tersebut.

“Kita datang ke sini untuk melihat kondisinya bagaimana. Tetapi karena kita belum memegang (mempelajari) dokumen teknis yang ada, kita hanya peninjauan awal,” kata Agus.

Agus mengatakan, terkait kegiatan pertambangan ini, adalah menambang batu gamping terbuka. “Informasi dari KTT yang ditambang batu gamping,” katanya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin