Sakit, Pekerja Ini Selamat dari Longsor Gunung Kapur Jember
JEMBER, FaktualNews.co – Gunung kapur milik CV. Kartika Candra Desa Puger Wetan, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur, longsor, Senin 25 Maret 2019 pagi.
Tiga orang menjadi korban dalam kejadian ini. Dua orang mengalami luka-luka dan satu orang lainnya masih tertimbun material longsor.
Dua korban luka-luka itu diketahui bernama Ucok (28) warga asal Palembang yang tinggal di Perumahan Kecamatan Puger. Sedangkan satu korban lainnya yakni Hasan (30) warga Desa Kasiyan, Kecamatan Puger, Jember.
Keduanya sudah dievakuasi ke RS Graha Puger untuk mendapat perawatan. Sedangkan satu orang yang masih tertimbun yakni Sucipto pria berusia 48 tahun asal Desa Loh Jejer, Kecamatan Puger, Jember.
Salah seorang pekerja bernama Wahyudi mengaku selamat dari insiden maut itu. Sebab, saat kejadian ia jatuh sakit dan tidak masuk kerja.
“Saya kemarin saat kejadian kebetulan sakit dan tidak bekerja, ternyata ada bencana tanah longsor itu. Saya beruntung,” ujarnya kepada FaktualNews.co, Selasa (26/3/2019).
Ia tak mengetahui bagaimana nasip Sucipto yang hingga kini belum ditemukan. Lantaran, tubuh Sucipto diduga tertimbun material longsor yang terjadi pukul 07.45 WIB itu.
“Saya sekarang kepikiran Pak Cip teman saya itu yang jadi korban. Dia orannya baik sama saya,” jelas pekerja tambang ini.
Sementara itu, pantauan di lokasi sejumlah warga hingga saat ini masih mendatangi lokasi kejadian. Mereka mengaku ingin melihat lokasi gunung kapur yang longsor hingga memakan korban jiwa itu.
Para warga mengaku penasaran setelah video detik-detik longsornya Gunung Kapur yang selama ini menjadi tempat pertambangan itu viral di media sosial (medsos).
“Tahunya longsor itu, selain dari medsos, juga dari media online. Ternyata setelah melihat langsung kondisinya memprihatinkan, batunya besar-besar seukuran mobil,” katanya.
Sementara, Basarnas Jember yang saat ini tengah berupaya melakukan pencarian di lokasi longsor meminta agar warga tidak mendekati lokasi. Karena di sekitar lokasi longsor sangat membahayakan.
“Kami mengimbau warga agar tidak mendekat ke lokasi. Karena lokasi ini masih rawan,” kata Dantim Basarnas Pencarian Korban, Prahista Dian Yudi Winata.