Disnakertrans Jember Janji Selesaikan Persoalan Buruh PTPN 12
JEMBER, FaktualNews.co – Menanggapi persoalan yang dialami buruh PTPN 12 Banjarsari, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bambang Edi Santoso mengaku siap untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Terkait data, pihaknya mengaku memiliki data daftar nama pekerja atau buruh, namun tidak lengkap sesuai dengan permintaan mahasiswa.
“Data yang diminta dari tahun 2003 hingga 2019. Tetapi data yang ada sekarang kami punya. Tapi juga tidak by name by addres, hanya daftar jumlah, karena sesuai undang-undang kita mengarah ke sana. Seharusnya jika lengkap ya harus minta kepada pihak perusahaan karena kewenangan masing-masing,” kata Bambang saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Rabu (27/3/2019).
Kemudian jika meminta data tersebut, lanjut Bambang, bukan wewenang pihaknya. “Itu adalah wewenang perusahaan. Tapi kalau tidak diberi perusahaan, ya saya tidak tahu. Mungkin khawatir disalahgunakan,” katanya.
Terkait penyelesaian persoalan buruh, awalnya ada 13 yang bermasalah, namun secara bertahap dapat terselesaikan, dan saat ini tersisa 3 orang buruh itu. “Ini saya selesaikan sampai tuntas. Bahkan Jumat adik-adik (mahasiswa) ke sini (kantor Disnakertrans), diminta surat pengaduan. Sebagai dasar secara formal untuk menyelesaikan persoalan buruh itu,” katanya.
Sementara itu, untuk audiensi nantinya juga siap untuk dilakukan. “Yang jelas perusahaan harus memberikan haknya para buruh itu, karena tersisa 3 orang itu. Kemudian untuk BPJS Ketenagakerjaan ataupun kesehatan, belum kami cek, tapi yang jelas itu ranah pengawas provinsi, dan kami hanya memfasilitasi saja,” pungkas Bambang.
GMNI Desak Audiensi Untuk Perjuangkan Buruh
“Kami minta bapak untuk bertanda tangan tentang keseriusan audiensi ini,” kata Korlap aksi Rizaldi Abdillah.
Selanjutnya aksi longmarch dilanjutkan ke Kantor Pemkab Jember dan perwakilan mahasiswa ditemui oleh Asisten Pemerintahan Sekretaris Daerah Kabupaten Jember, Mohammad Djamil. Sama halnya dengan yang dilakukan di DPRD Jember, puluhan mahasiswa itu mendesak agar bersedia menandatangani audiensi untuk membahas persoalan yang dihadapi para buruh.