Selamatkan Biota Laut, Pemkab Trenggalek Bentuk Perbup Pembuangan Sampah Plastik
TRENGGALEK, FaktualNews.co – Pemerintah Kabupaten Trenggalek berkomitmen menyelamatkan biota laut seperti penyu dan jenis ikan lain. Wakil Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin akan menerbitkan Perbup tentang sampah plastik serta peraturan larangan membuang sampah di sungai.
“Perlu diketahui kita semua bahwa sampah yang dibuang ke sungai disaat banjir akan berkumpul di laut. Dari berkumpulnya sampah dilaut, maka biota laut akan menjadi rusak. Saat ini yang telah ditemui adalah banyaknya jenis biota laut, seperti penyu dan ikan besar mati. Karena ditemukan sampah plastik di lambungnya,” katanya.
Untuk menanggulangi hal tersebut, Arifin mengatakan, Perbup sampah plastik saat ini masih dikaji. Sebab Perda yang ada masih tentang manajemen pengelolaan sampah. Selain itu juga dilakukan pengecekan terkait pasal yang bisa mendukung Perbup tersebut.
“Jadi harus dikaji benar bagaimana cara mengubur sampah mengelola sampah serta manajemen sampah, terutama sampah plastik,” imbuhnya.
Menurutnya, sampah plastik tidak bisa dilakukan dengan asal mengubur. Jika tidak sesuai, juga bisa mencemari air baku tanah. Itulah nanti yang akan dikaji lebih dalam di Perbup. Saat ini langkah awal akan diterapkan pada Adipura Desa, Kelurahan dan Dinas.
“Langkah itu akan menjadi sebuah komitmen mulai dari tingkat Desa. Semua ini dilakukan agar semua masyarakat mempunyai rasa memiliki, jadi tidak hanya di lakukan oleh komunitas maupun lainnya,” jelas Arifin.
Gus Ipin sapaan akrabnya juga menjelaskan, kegiatan bersih pantai lalu, akan muspro jika masyarakat masih membuang sampah di sungai. Karena pada akhirnya sampah tersebut juga akan menuju laut. Hal tersebut akan merusak biota laut seperti ikan dan hewan lainnya.
“Misal tentang penyu, karena pantainya kotor maka penyu yang biasa bertelur dipantai tidak datang lagi. Apalagi akan melepaskan penyu ke laut juga tidak akan tega, karena lautnya juga kotor,” tuturnya.
Ditambahkan Arifin, yang paling tragis lagi sudah banyak penyu dan ikan besar lain yang ditemukan mati. Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata lambung penyu tersebut ditemukan sampah plastik yang ada di laut.
“Dengan menyelamatkan biota laut, tentunya juga untuk mengurangi adanya potensi banjir akibat saluran irigasi tersumbat sampah,” pungkasnya.