FaktualNews.co

Di Ponpes Sukorejo Situbondo, Menko Kemaritiman Ajak Santri Lawan Hoaks

Nasional     Dibaca : 1014 kali Penulis:
Di Ponpes Sukorejo Situbondo, Menko Kemaritiman Ajak Santri Lawan Hoaks
FaktualNews.co/Fatur Bahri/
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan

SITUBONDO, FaktualNews.co – Menjelang pelaksanaan Pemilu serentak Tahun 2019, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, melakukan kunjungan ke Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Jumat (29/3/2019).

Dalam kunjungannya ke Ponpes yang diasuh oleh KHR Akhmad Azaim Ibrahimy, Luhut mengajak mahasiswa di Universitas Ibrahimy Sukorejo untuk melawan berita hoaks atau berita bohong, yang disebar disejumlah media sosial (Medsos).

“Para mahasiswa harus terus belajar dan bekerja keras, gali pengetahuan melalui internet, namun jangan baca berita hoaks, karena berita bohong akan merusak mental kalian,” kata Menko Luhut Binsar Pandjaitan, Jumat (29/3/2019).

Selain itu, dalam memberikan kuliah umum, dengan tema Penguatan Ideologi Pancasila dan Karakter Bangsa Indonesia Sebagai Maritim di Aula Ponpes Situbondo, yang diasuh cucu pahlawan nasional KHR As’ad Syamsul Arifin, Luhut juga mengajak generasi penerus bangsa agar memilih pemimpin sesuai dengan hati nurani dan bukan berdasarkan berita hoaks yang beredar.

Luhut juga berpesan, kepada mahasiswa di pesantren, agar tidak saling bermusuhan meskipun beda pilihan dalam Pemilihan Umum Presiden (Pilpres), yang diagendakan pada 17 April 2019 mendatang.

“Menelang Pemilu serentak, saya sebagai orang tua janganlah kalian (generasi muda) bermusuhan meskipun berbeda pilihan, yang satu minum kopi dan satu minum teh, tetap jangan bermusuhan, itu tidak baik,” katanya.

Mengenai ideologi Pancasila, menurut Luhut, memang ada yang memiliki niatan untuk mengganti dengan ideologi lain, dan yang berkeinginan mengubah ideologi Pancasila tampak dan jelas sekali.

“Kami tidak ingin Indonesia yang aman dan damai jadi negara kacau (tidak aman), seperti di Syiriah dan Afghanistan, yang banyak menimbulkan korban dan pengungsian juga,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin