DENPASAR, FaktualNews.co – Kasus poliandri yang melibatkan Ayu istri seorang polisi yang bertugas di salah satu Polsek Jajaran Polres Magetan, terus saja menjadi berita menarik di sejumlah media. Pasalnya, Ayu yang porotin uang miliaran rupiah dari kedua suaminya itu, belum diketahui kemana larinya uang sebanyak itu.
I Gede Arya Sudarsana tak menyangka wanita yang dia kenal di rukonya kawasan Gilimanuk, Jembrana ternyata wanita beranak tiga. Padahal Ayu mengaku single dan sedang menyelesaikan kuliah S2 Kedokteran.
“Saya mulai ngasih duit sejak Februari 2017. Dia bikin cerita mau ujian, orang tuanya nggak mau bayar karena dia kabur (tidak mau dijodohkan). Mulai dari situ saya keluarin uang, bayar ujian forensik, bayar-bayar SPP, pokoknya ada aja,” urai Arya via telepon Jum’at (29/3/2019).
Arya menyebut Ayu pandai bersilat lidah, ada-ada saja alasan yang diberikan Ayu untuk meminta uang. Selain untuk ongkos kuliah, Ayu juga sempat meminta uang ratusan juta untuk bayar tes masuk CPNS hingga berobat karena keguguran.
“Ketahuan (hamil) sama temennya dan bilang dilaporin ke dosennya, karena kalau wisuda nggak boleh hamil. Dia minta duit Rp 200 juta, aku nyari pinjeman, dia bilang kos di Tulungagung, pas di Tulungagung ada bukaan PNS bayar katanya Rp 200 juta, katanya bisa Rp 100 juta, aku nyari lagi pinjem,” paparnya.
Seiring berjalannya waktu, Arya mulai sadar uang yang dia keluarkan untuk Ayu tak sedikit. Jika dihitung-hitung dia sudah menghabiskan total Rp 1,8 miliar untuk istrinya itu, saat itulah dia juga sadar fakta bahwa wanita asal Singaraja itu sudah memiliki suami di Jawa Timur.
“Setelah ditangkap itu saya pikir dia ada uang simpanan. Setelah di polres di rekening korannya dari transferannya BRI aja. Cuma saya ngirimnya dari BPD, BRI link, setelah dicek-cek Rp 1,4 Miliar uang masuk ke dia. Kan belum yang di luar Rp 400 juta, sekitar Rp 1,8 miliar,” paparnya.
Dari keterangan keluarga Ayu, mereka pernah melihat Ayu gonta-ganti mobil dan membeli tanah. Arya tak habis pikir kenapa Ayu tak mau menjual barang-barang itu untuk meringankan beban utangnya.
“Setelah nikah dapat banyak uang, dia naik pesawat. Aku jemput di Denpasar, minta nginep di hotel, terus satu hari besoknya baru balik ke Gilimanuk. Terus beli bisnis apa katanya pakaian adat Bali, aku yang beliin baju-baju tari Bali. Pokoknya pakaian untuk menari, nikahan. Ternyata setelah dari kakaknya baru tahu dia punya salon 3 di sana, mobil gonta-ganti. Saya bilang itu dah uang saya,” tuturnya.
Hanya saja saat kasus ini berlanjut ke meja hijau, Arya harus gigit jari ketika menagih ke Ayu. Ayu mengaku tak memegang uang hasil tipu muslihatnya itu.
Diberitakan sebelumnya, kisah memilukan menimpa seorang anggota Polres Magetan, Jatim. Betapa tidak anggota korp berseragam coklat berinisial Y (38) itu menjadi korban bualan Ayu yang tak lain adalah istrinya sendiri. Ayu menikah lagi (poliandri/dua suami) dengan seorang pria di Bali.
Inilah kisah terbongkarnya ulah Ayu, sebagaimana dilansir detik.com Kamis (28/3/2019). Akal bulus Ayu akhirnya terungkap jua setelah dua tahun menutup-nutupi poliandri yang dilakukannya. Kini, ia meringkuk di penjara. Bagaimana kehidupan suami pertamanya?
Ayu sudah menikah dengan polisi yang bertugas di Magetan, Y (38) dan sudah berjalan 14 tahun. Sampai saat ini polisi berpangkat Brika itu masih hidup sederhana di rumah kontrakan.
“Masih ngontrak saya di Ngawi,” tutur Y saat dihubungi Kamis (28/3/2019).
Dari pengakuan Y saat ini dirinya memang belum memiliki rumah tinggal dan tidak ingin merepotkan tinggal serumah dengan orang tua. Meski rumah orang tua Y di Ngawi tapi dirinya memilih tunggal di kontrakan bersama ketiga anak perempuannya.
“Saya kontraktor ini. Tahu kontraktor kan? ngontrak sana ngontrak sini. Masih ngontrak kok tinggal bersama tiga anak saya. Mau tinggal di rumah ortu kamarnya terbatas hanya dua. Ndak cukup,” tuturnya.