FaktualNews.co – Turki tidak mengindahkan desakkan Amerika Serikat (AS) dalam hal pembelian sistem pertahanan udara Rusia.
Menteri Luar Negeri Turki mengatakan bahwa pembelian sistem pertahanan udara S-400 Rusia adalah “kesepakatan.” Ia pun menyangkal klaim atas kemungkinan pengiriman sistem ini ke negara ketiga untuk menghindari sanksi Amerika Serikat (AS).
“Kami telah menyegel perjanjian dengan Rusia dan kami berkomitmen untuk kesepakatan ini,” kata Mevlut Cavusoglu setelah pertemuan dengan koleganya dari Rusia Sergey Lavrov.
Cavusoglu menekankan bahwa negara ketiga keberatan dengan perjanjian bilateral antara dua negara lain dan bertentangan dengan hukum internasional.
“Dunia harus melihat bahwa seseorang yang memaksakan kehendaknya kepada yang lain tidak berlaku lagi,” katanya, merujuk pada peringatan AS terhadap Turki dalam hal pembelian sistem pertahanan udara Rusia seperti dikutip dari Xinhua, Sabtu (30/3/2019).
Washington berpendapat bahwa pembelian sistem pertahanan Rusia akan membahayakan pembelian jet tempur F-35 oleh Turki dan kemungkinan menghasilkan sanksi yang dijatuhkan oleh AS.
Cavusoglu juga mengatakan Turki tidak berniat menjual sistem S-400 Rusia ke negara lain untuk menghindari tekanan AS.
Selama Pertemuan Kelompok Perencanaan Strategis Bersama Turki-Rusia ke-7, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Cavusoglu membahas agenda pertemuan presiden yang dijadwalkan pada 8 April mendatang.
Lavrov mengatakan mereka telah mempercepat pekerjaan untuk membentuk komite untuk konstitusi Suriah. Kedua menteri menandatangani Rencana Konsultasi 2019-2020 yang mempertimbangkan peta jalan kerja sama untuk dua tahun mendatang.
Turki telah lama mendesak perjalanan bebas visa bagi warga negaranya ke Rusia. Lavrov mengatakan mereka telah membahas langkah-langkah mendatang tentang masalah ini.
Cavusoglu pekan lalu mengatakan kedua negara dalam pembicaraan untuk memungkinkan warga Rusia melakukan perjalanan ke Turki tanpa paspor.