Anggota TNI, Kenalkan Metode Survival di Tempat Wisata Jember
JEMBER, FaktualNews.co – Kemampuan untuk survival (bertahan hidup, red) di dalam hutan ataupun dalam kondisi berperang, biasa dimiliki oleh seorang prajurit TNI. Bahkan kemampuan bertahan hidup itu, pada situasi tertentu, juga dibutuhkan semisal menghadapi suatu bencana. Sehingga skill tersebut, tidak sembarangan untuk dimiliki oleh orang awam.
Di Taman Botani Sukorambi, dalam rangka memeriahkan Gebyar Even 2019 dengan menggandeng Brigif 9 Dharaka Yudha. Pengunjung tempat wisata tersebut diajarkan kemampuan untuk survival tersebut. Terkait kemampuan bertahan hidup, juga skill untuk memberikan pertolongan pertama di lapangan (Longmalap).
Tujuannya agar masyarakat paham jika menghadapi situasi dimana terjadi bencana atau semisal peperangan, agar bisa bertahan hidup.
Kasiter Brigif Raider 9, Mayor Inf Hariadi Ramdani menyampaikan, kemampuan survival dan longmalap ini baru pertama kalinya disampaikan kepada masyarakat secara umum, bahkan juga dilakukan pada saat even di sebuah tempat wisata.
“Kami diminta untuk memberikan materi khusus tentang survival dan longmalap, dengan diletakkan pada sebuah stan khusus,” kata Hariadi saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (31/3/2019).
Tujuan dari adanya kegiatan ini, kata Hariadi, agar masyarakat awam paham, bagaimana melakukan tindakan awal dalam menyingkapi suatu bencana tertentu.
“Antisipasi bencana ini penting, semisal bantuan logistik dari pemerintah atau dari relawan bencana belum datang. Maka kemampuan survival ini dibutuhkan. Selain itu, semisal ada kecelakaan di jalan, masyarakat tahu bagaimana membantu korban, dengan kemampuan Longmalap,” terangnya.
Sehingga bekal ini, katanya, dapat memberikan manfaat positif. “Kemampuan survival, misalnya bagaimana bertahan hidup dengan makan daging hewan, yang tidak semuanya bisa dimakan. Karena ada spesifikasinya,” katanya.
Kemudian bagaimana cara menciptakan api tanpa korek, lanjutnya, juga bagaimana tentang tali menali. “Yang penting jika akan melakukan kegiatan menolong orang lain, paham bagaimana harus bersikap, dan memberikan bantuan seperti apa,” ujarnya.
Pantauan media di lokasi kegiatan, pada kegiatan Gebyar Even 2019 ini, para pengunjung datang dengan berduyun-duyun untuk melihat langsung banyaknya ilmu yang disampaikan tiap-tiap stan di Taman Botani Sukorambi tersebut. Tercatat ada sekitar 30 komunitas di Kabupaten Jember, yang semuanya membuka stan di lokasi wisata tersebut.
Stan milik TNI ini banyak dikunjungi oleh masyarakat. Karena diketahui, masyarakat sangat ingin tahu bagaimana jika menghadapi suatu bencana, dan menyikapinya dengan materi survival dan longmalap tersebut.
“Saya sangat senang dapat materi survival dan longmalap ini. Sehingga bisa tahu, bagaimana jika membantu orang yang tertimpa musibah. Agar tidak salah memberikan bantuan,” kata Farina Balqis saat dikonfirmasi wartawan.