Harga Anjlok, Petani Kentang Pasuruan Resah
PASURUAN, FaktualNews.co – Petani kentang di Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan ini resah, menyusul harga kentang saat ini anjlok secara siginifikan menjelang panen raya. Saat ini rata-rata harga jual kentang berkisar Rp 3 ribu perkilogramnya, hal itu tak sebanding dengan biaya tanam dan perawatan hingga panen.
Padahal, sebelumnya harga kentang per kilogramnya Rp 9 ribu. Petani setempat pun berharap agar ada solusi sehingga harga kentang kembali normal. “Turunnya harga kentang ini sudah sekitar sebulan lebih. Entah apa yang jadi kendalanya. Petani di desa Wonokitri ini berharap tak merugi,” ujar Sujayani (39), petani Desa Wonokitri, Minggu (31/3/2019).
Dikatakannya, turunnya harga kentang ini, membuat biaya operasional untuk tanam dan pemeliharaan yang dikeluarkan, tidak bisa tertutupi. Untuk menyiasatinya, petani kentang terpaksa mengurangi bibit kentang yang ditanam. Sehingga, kerugian yang dialaminya tidak terlalu besar. “Siasat ini terpaksa dilakukan dari pada merugi,” terangnya.
Menurutnya, kentang yang ditanami petani dalam kondisi bagus, namun konsumen yang membeli sedikit. Akibatnya, turunnya harga kentang itu berdampak pada harga. Sejatinya, turunnya harga kentang tidak berlangsung secara drastis. “Awalnya tak begitu dirasakan, harga per kilogramnya berkisar Rp 8 ribu lalu Rp 7 ribu,” urainya.
Sukaris (48), petani kentang lainnya menjelaskan, penurunan harga kentang ini tidak terlepas dari dampak musim panen raya. Akibatnya, komoditi kentang melimpah. Namun di sisi lain, konsumen yang membeli kentang menurun. “Rata-rata, kentang yang ditanam itu jenis Granola. Mayoritas warga di Kecamatan Tosari ini menjual kentangnya melalui para tengkulak,” ungkap dia.
Sementara itu, Camat Tosari, Taufiqul Ghoni membenarkan anjloknya harga kentang. Kondisi ini memang hampir sering terjadi saat panen raya. Namun, tak mempengaruhi semangat tanam petani. Sebab, mereka miliki keyakinan jika harga akan naik saat panen berikutnya. “Biasanya sekitar 4 bulan lagi harga stabil, yakni berada di kisaran Rp 5 ribu per kilogramnya,” jelas Ghoni.