FaktualNews.co

Limbah Kaleng Bekas di Pasuruan, Disulap Jadi Lampu Ajaib

Ekonomi     Dibaca : 1667 kali Penulis:
Limbah Kaleng Bekas di Pasuruan, Disulap Jadi Lampu Ajaib
FaktualNews.co/istimewa
Sulastyo yang punya kreatif menyulap kaleng bekas jadi lampu ajaib.

PASURUAN, FaktualNews.co – Seorang warga di Pasuruan mampu menyulap botol dan kaleng menjadi lampu. Namun bahan baku yang digunakan rata-rata merupakan dari barang bekas.

Seperti yang dilakukan Sulastyo Sabto Raharjo (33), asal Perum Permata Asri, Kelurahan Gempeng, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan ini, tergolong cukup kreatif.

Barang bekas dari minuman yang banyak dijumpai di lingkungan pemukiman ini, ia manfaatkannya. Untuk membentuk sebuah lampu ajaib yang punyai nilai untuk dijadikan uang, oleh Sulastyo, kaleng tersebut kemudian dipotongnya menjadi dua bagian. Juga kabel pun disediakan, untuk selanjutnya bisa menyala karena dipasangi lampu LED.

Lampu itulah yang dinamai lampu ajaib oleh Sulastyo. Ia menamai lampu ajaib lantaran bahan baku yang digunakan adalah barang bekas.

“Rata-rata semua bahan yang saya gunakan dari limbah. Tidak hanya wadanya yang berasal dari botol dan kaleng bekas. Bahkan, kabel-kabel dan komponen lainnya, nyaris dari barang sisa,” papar dia.

Meski begitu, lampu berbahan bekas buatannya bisa bertahan dan menyala lama. Karena lampu tersebut sangat berguna ketika lampu tengah padam. Lampu itu bisa menyala hingga dua hari nonstop.

“Dayanya bersumber dari baterai. Dengan hanya satu baterai, lampu ini bisa nyala selama dua hari,” ungkap Sulastyo, sambil mempraktekkan hasil kreasi yang dibuatnya.

Ide pembuatan lampu ajaib tersebut, bermula dari empat bulan yang lalu. Awalnya, ia kulakan lampu emergency buatan Tiongkok. Lampu itu dikulaknya untuk dijual kembali. Namun, sayangnya lampu tersebut sering mendapat keluhan dari para pembelinya, karena kualitas dan pemakaiannya juga tak bertahan lama. Bahkan mudah rusak.

Dari situlah, terbersit dalam benaknya untuk membuat lampu sendiri. Ia pun mulai berpikir keras untuk membuatnya. Hingga suatu hari ia melihat banyak botol dan kaleng-kaleng dibuang tetangganya. Hal itu, membuatnya berpikir untuk memanfaatkannya. Awalnya, memang tak mudah. Beberapa kali percobaan, gagal menghasilkan kepuasan. Namun, ia tak putus asa.

Diakuinya, kendala yang kerap terjadi dikarenakan kurang kencang melilitkan kumparan dan ada kendala lain, hingga lampu buatannya tidak menyala. Hingga kemudian semua komponen berhasil disesuaikan. Lampu pun menyala seperti yang diharapkan. Lampu itu kemudian digunakannya ketika pemadaman.“Saya bisa karena memang jurusan elektro saat sekolah,” kata Sulastyo.

Karena berbahan baku limbah, biaya yang dikeluarkan sangat bisa ditekan. Paling banter, ia menghabiskan Rp 10 ribu. Hal ini pula yang membuatnya bisa bersaing dengan lampu-lampu pada umumnya.

Ia membandrol lampu ajaibnya antara Rp 25 ribu untuk yang tenaga baterai dan Rp 65 ribu untuk lampu cas. Pasarnya memang baru lokal. Sekitar Bangil dan Pandaan.

Meski begitu, pesanan yang datang cukup banyak. Seminggu ia bisa menerima order sepuluh lampu. Selain diklaim awet, lampu buatannya juga bisa digunakan dengan baterai sisa jam dinding.

“Karena arusnya cuma 0,2 watt, makanya sangat awet. Bahkan baterai bekas jam dinding bisa digunakan,” imbuh pria yang juga servis elektro ini.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin