Kriminal

Narkoba Senilai Rp 1,2 Miliar Bakal Diedarkan di Madiun

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Sebanyak 294 gram sabu dan 1.053 butir ekstasi berhasil diamanakan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Mojokerto dari tangan Ahmad Fauzan (34) pria asal Desa Awang-awang, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.

Dari jumlah tersebut, jika dikalkulasi dalam nilai rupiah barang bukti yang berhasil diamanakan oleh BNNK Kota Mojokerto senilai 1,2 Milyar. Rencananya, narkoba itu akan diedarkan di wilayah Madiun.

Kapala BNNK Mojokerto, AKBP Suharsi menjelaskan, penangkapan kurir sabu yang dilakukan petugas di area Gate KM 711 Tol Jombang – Mojokerto (JoMo) tepatnya di Gerbang tol Penompo Desa Mlirip kecamatan Jetis Mojokerto. Barang bukti sebanyak petugas berhasil menyita 294 gram sabu dan 1.053 butir ekstasi.

“Nilainya Rp 1,2 milyar, satu gram sabu biasanya di jual Rp 1,5 juta dan satu butir ekstasi dijual dengan harga Rp 500 ribu per butir,” ungkap Suharsi, Senin (1/4/2019).

Menurut Suharsi, Ahmad Fauzan ini merupakan seorang kurir yang biasanya melakukan pengantaran narkoba ke beberapa wilayah di Jawa Timur, salah satunya di Madiun. Selain itu, Fauzan juga mengaku sudah dua kali melakukan pengiriman.

“Pertama mengambil barang dari Surabaya dan kali ini mengambil barang dari Sidoarjo yang rencananya akan di kirim ke wilayah Madiun,” jelasnya.

Dalam penagkapan ini, selain mengamankan Ahmad Fauzan, petugas juga mengamankan satu pelaku penguna sabu bernama Dwi Atmoko asal Kecamatan Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

“Satu pelaku bernama Dwi saat ini tengah dilakukan rehabilitasi, karena kemarin saat diamnakan hanya sebagai penguna,” terangnya.

Selin barang bukti berupa sabu dan ekstasi, petugas juga menyita satu kendaraan roda empat Suzuki Ertiga warna silver dengan nomor polisi W 1334 YZ, satu unit handphone juga alat timbang sabu.

Sementara Ahmad Fauzan, tersangka kurir narkoba yang bekerja sebagai teknisi freelance hotel dan apartemen ini mengaku menggeluti bisnis narkoba sejak dua tahun lalu. Ia mngatakan tergiur penghasilan yang tinggi sebagi kurir.

“Karena pekerjaan saya freelance, saya nekat melakukan ini,” pungkasnya.