MOJOKERTO, FaktualNews.co – Siapa sangka, jika Sukadi (42), warga Desa Ngingasrembyong, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, tiba-tiba bersifat arogan. Ia melakukan aksi pembacokan karena terbakar api cemburu.
Sukadi nekat membacok seorang pria teman dekat istrinya. Karena emosi setelah mendengar istrinya beserta korban mengaku pernah berhubungan badan.
Aksi itu dilakukannya pada Senin (1/4) malam sekitar pukul 21.00 WIB. Saat ini Sukadi harus berhadapan dengan petugas kepolisian. Barang bukti sebilah sabit yang digunakan membacok Mulyono (47), warga Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Mojokerto juga diamankan.
Di hadapan petugas, Sukadi mengaku, jika pertikaian dirinya bersama korban diawali masalah utang piutang sejak 2018 lalu. “Korban sempat meminjam uang 200 ribu kepada saya, saat itu istri saya yang meminjami, katanya digunakan untuk biaya bayar sekolah,” ungkap Sukadi.
Korban merupakan teman dekat istrinya, Wiji Pariyani (38). Wiji dan Mulyono saling mengenal saat sama-sama mengantar-jemput anak mereka ke sekolah di salah satu SDN Kelurahan Mentikan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto.
Setelah meminjam uang, lanjut Sukadi, Mulyono selalu berkelit saat ditagih untuk mengembalikan uang. “Saya tagih melalui ponsel, namun tidak dihiraukan, bahkan pada dua bulan yang lalu saya datangi kerumahnya bersama istri, namun. Bukannya mendapatkan uang, tapi saya malah dicaci maki oleh korban dan istri saya dikatai pelacur oleh Mulyono,” imbuhnya.
Berawal dari situ, kemudian dirinya bgerfikir dan menaruh rasa curiga terhadap keduanya. Dia menduga korban mempunyai hubungan asmara dengan istrinya sehingga berani menyebutkan kata tak pantas tersebut. Kuli bangunan ini pun mendesak sang istri agar mengaku kalau mempunyai hubungan asmara dengan korban.
“Saya sendiri pernah mengetahui pesan singkat di handphone saat Mul merayu istri saya, setelah saya desak akhirnya seminggu kemudian dia mengaku kalau suka dengan Mul (korban),” ungkapnya.
Setelah mengetahui hal tersebut, Sukadi pun langsung mencari Mulyono di rumahnya. Akhirnya sekitar pukul 21.00 WIB. Tanpa disengaja dia bertemu dengan Mulyono saat melihat pertunjukan orkes melayu di Dusun Bekucuk, Desa Tempuran, Kecamatan Sooko.
Tanpa basa basi, pria berpawakan kurus ini menyabetkan senjata tajam itu ke arah Mulyono. Sabetan sabit pelaku mengenai tangan kanan korban. “Saya bacok saat dia naik motor membonceng istrinya, kena tangan kanannya,” jelasnya.
Mengetahui aksi tersebut, warga yang berada di sekitar lokasi langsung menangkap Sukadi karena aksi nekatnya. Kemudian menyerahkan dirinya kepada pihak yang berwenang. Akibat kejadian tersebut, korban harus dirawat di RSUD RA Basuni, Gedeg, Mojokerto karena luka bacok di tangan kanannya.
Sementara itu, Kapolsek Sooko Kompol Purnomo menjelaskan, Sukadi menganiaya korban karena cemburu buta. Amarah pelaku muncul sejak korban mengatakan pernah berhubungan badan dengan istri pelaku.
“Korban keceplosan mengatakan ke pelaku kalau sering meniduri istri pelaku. Perselingkuhan itu belum terbukti, korban belum bisa dimintai keterangan. Namun, pengakuan korban itu membuat pelaku selalu ingat setiap kali makan,” jelasnya.
Hingga kini, kasus pembacokan yang di lakukan Sukadi, terhadap Mulyono masih terus di dalami oleh petugas kepolisian. “Pelaku kita jerat pada 351, KUHP tentang penganiayaan. Dengan ancaman hukum 2 tahun,” tegasnya.