FaktualNews.co

FKPJ Minta Bulog Beli Gabah Petani di Jember dengan Harga Layak

Ekonomi     Dibaca : 1347 kali Penulis:
FKPJ Minta Bulog Beli Gabah Petani di Jember dengan Harga Layak
FaktualNews.co/Muhammad Hatta/
Forum Komunikasi Petani Jember (FKPJ) serahkan tumpeng sebagai bentuk keprihatinan petani, dan menegaskan bahwa petani pondasi ketahanan pangan.

JEMBER, FaktualNews.co – Forum Komunikasi Petani Jember (FKPJ) meminta Perum Bulog Subdivre XI untuk menyerap gabah petani dengan harga yang layak.

Menurut Koordinator FKPJ Jumantara, saat ini serapan harga gabah dinilai kurang layak olehnya. Bahkan beberapa waktu lalu, rendahnya serapan tersebut menyebabkan harga gabah lebih rendah dari bekatul (pakan ternak sapi).

“Hari ini pun kami juga lakukan aksi menyerahkan nasi tumpeng sebagai bentuk simbol kalau petani penyangga kedaulatan pangan. Hasil pertemuan hari ini, Perum Bulog bersama Perpadi akan menyerap harga gabah kami dengan harga yang layak, dengan pertimbangan rafaksi tertentu,” tegasnya saat hearing di ruang Komisi B DPRD Jember dengan Bulog Subdivre XI, Kamis (4/4/2019).

Dengan adanya kesepakatan tersebut, lanjut Jumantara, pihaknya menunggu realisasi kesepakatan tersebut, dan rencananya Jumat besok (5/4/2019), aka nada pembicaraan lanjutan dengan Perum Bulog Subdivre XI Jember. “Nantinya riil akan dilakukan sesuai kesepakatan, dan kita kawal. Namun kami juga berharap, jangan sampai sekali lagi membuat petani menjadi gundah, karena gabah itu katanya nanti tetap mengacu pada kualitas, dan sesuai HPP, kualitas baik naik juga 10 persen, dan juga Legowo itu (minimal) sesuai,” tandasnya.

Jumantara mengaku sedih dengan kondisi saat ini, dimana harga gabah disamakan dengan harga bekatul. “Besok akan kita bahas bagaimana kesiapan anggaran Bulog, dan jangan sampai pada musim panen ini, anggaran tidak ada. Kalau harga gabah di bawah akan kita tegaskan lagi dengan aksi. Dari dinas pertanian katanya mengawal, tetapi kami harap jangan sampai petugas Lillahitaallah (PLT), tapi mbok yang definitive. Sehingga bias tegas dalam mengambil tindakan tegas,” tandasnya.

Menanggapi keluhan petani tersebut, Ketua Komisi B DPRD Jember Bukri mengatakan, persoalan yang dialami petani ini harus segera dicarikan solusinya. Bukri minta untuk urusan seperti ini jangan sampai bertele-tele. “Tidak hanya Bulog, tapi kami juga minta untuk Disperindag ikut berperan memberikan solusi,” tegasnya.

Legislator dari PDI Perjuangan ini juga berharap, agar adanya inisiatif, untuk mencari peluang pasar diluar daerah. Sementara itu Kepala Bulog Subdivre 11 Jember Jamaludin mengatakan, terhadap permintaan petani, pihaknya mengaku siap untuk melakukan serapan. Namun tentunya dengan pertimbangan kualitas.

“Kita punya satgas untuk melakukan serapan gabah dari para petani. Dengan tentunya langsung ke petani saat panen, dan itu prioritas. Meskipun kita juga mempunyai keterbatasan dalam lantai jemur dan dryer (pengering, red),” kata Jamaludin.

Namun dengan menggandeng Perpadi, lanjut Jamaludin, pihaknya mengaku optimis serapan gabah ke petani sesuai dengan harapan. “Gabah kering giling, beras akan siap terserap maksimal, bahkan kita juga kerja sama dengan Gapoktan-Gapoktan. Untuk serapan harga sesuai dengan Inpres Nomor 5 Tahun 2015,” jelasnya. Dengan targetnya 35 ribu ton per tahun.

Untuk Standar kualitas, gabah kering panen (GKP) kadar air maksimal 25 persen, hampa kotoran maksimal 10 persen, harganya Rp 3700 per Kilogram (Kg). “Tapi kini kita ada fleksibilitas 10 persen, jadi nantinya kita beli dengan harga Rp 4070 per Kg. Tentu sesuai standar GKP. Sedangkan untuk gabah kering giling (GKG), harga Rp 4600, dengan fleksibelitas Rp 5115 per Kg spesifikasi kadar air 14 persen, hampa kotoran maksimal 3 persen,” terangnya.

“Kemudian untuk beras, harga sesuai Inpres Rp 3700 per Kg. tapi fleksibelitas ke petani, kita beli dengan harga Rp 8.030 per Kg. kadar air 14 persen, broken (beras patah) 20 persen, dan menir 2 persen, derajat susuh (hilangnga kulit) 95 persen minimal,” sambungnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul