FaktualNews.co

Punya Banyak Usaha, Budi Mayat Dalam Koper di Blitar Korban Mutilasi

Peristiwa     Dibaca : 1521 kali Penulis:
Punya Banyak Usaha, Budi Mayat Dalam Koper di Blitar Korban Mutilasi
FaktualNews.co/Istimewa/
Warga mendatangi lokasi penemuan mayat dalam koper di Karanggondang, Udanawu, Blitar

BLITAR, FaktualNews.co – Kendati sudah dimakamkan, teka-teki pembunuhan Budi Hartanto (28) guru honorer yang mayatnya ditemukan dalam koper di bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, hingga kini masih juga belum terungkap.

Namun, diduga ada motif lain dalam kasus ini. Sebab, jenazah Budi Hartanto yang dimutilasi dan dimasukkan koper tanpa kepala ternyata bukan guru honorer biasa. Budi Hartanto memiliki sejumlah bisnis yakni berjualan di GOR Jayabaya serta jual beli HP (ponsel).

Aktivitas itu dilakukan di luar tugasnya sebagai guru honorer di Kediri. Selain itu, Budi juga juga dipercaya rekannya mengelola usaha bersama sewa rental mobil.

“Usahanya banyak karena anaknya kreatif,” ujar Nasuha, paman korban.

Sebelum ditemukan tewas, Budi membawa uang dalam jumlah banyak. Korban juga membawa laptop berikut dua HP miliknya. Dikatakan Nasuka, korban pamit kepada ibunya (Ny Habibah) keluar rumah selepas magrib hendak ke warung yang dikelolanya di kawasan GOR Jayabaya.

Namun korban juga sempat menyebutkan sedang mempersiapkan ada event di Gedung Nasional Indonesia (GNI) Kota Kediri.

“Berapa uang yang dibawa? ibunya tidak tahu, namun disebutnya banyak. Saat keluar korban juga membawa serta laptopnya,” jelas Nasuka kepada SURYA.co,id, Kamis (4/4/2019).

Termasuk sepeda motor yang dikendarai korban sekarang juga tidak jelas keberadaannya. “Tidak biasanya korban bawa laptop, namun saat keluar naik motor, mobilnya ditinggal,” tambahnya.

Dari banyaknya barang-barang berharga korban yang hilang, keluarga menduga kematiannya karena tindak kriminal. Diakui Nasuha, sehari-hari korban menjadi guru kesenian dengan status honorer di SDN Banjarmlati, Kota Kediri.

Kematian korban yang terjadi secara tragis juga mengagetkan keluarganya. Rumah duka masih dipenuhi para pelayat tetangga dan keluarganya.

Sementara warung kopi yang dikelola korban di kawasan GOR Jayabaya kondisinya juga acak-acakan. Namun tidak ditemukan jejak darah di areal warung.

Diduga korban dihabisi di TKP lain. Kemudian untuk menghilangkan jejak dan menyulitkan penyelidikan kepalanya dimutilasi yang dibuang di lokasi terpisah.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin
Sumber
Surya.co.id