Peristiwa

Wartawan di Pamekasan Deklarasi Tangkal Hoax dan Radikalisme

PAMEKASAN, FaktualNews.co – Sejumlah wartawan di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, melakukan deklarasi menolak hoax dan radikalisme menjelang pemilu 2019 di Aula Universitas Islam Madura (UIM) Pamekasan, Kamis, (4/4/2019).

Perwakilan wartawan pamekasan Fathur Rosi menyampaikan bahwa menjelang pemilu 2019 tidak sedikit berita bohong dan radikalisme yang bermunculan, baik di media sosial, seperti Facebook, Instagram dan grup Whatsapp.

“Hari ini banyak sekali berita yang isi dan sumbernya tidak jelas. Baik kontennya tentang radikalisme dan tidak mendidik,” kata Rosi.

Rosi menambahkan bahwa munculnya berita bohong atau hoax dinilai bisa merusak kerukunan hubungan sosial. Ia mencontohkan bahwa karena perbedaan pilihan politik banyak ujaran kebencian dan hate speech menjadi bahan dari munculnya berita bohong dan radikalisme.

“Jangan karena perbedaan pilihan politik berita bohong dan hoax itu beredar ditengah masyarakat,” tambahnya.

Pada acara yang dihadiri oleh Polres Pamekasan, Dandim Pamekasan, KPU, Banwaslu dan aktivis pamekasan, dirinya mengajak agar pelaku jurnalistik di kabupaten Gerbang Salam bisa memberikan informasi berdasarkan objektif dan mendidik. Sebabnya, sebagai jurnalis mempunyai tugas dan tanggungjawab untuk memberikan informasi yang akuntabel, mendidik dan tidak mengandung unsur kebencian.

“Wartawan juga harus mampu memberikan informasi yang mendidik, sehingga keamanan dan kenyamanan masyarakat terkendali,” tuturnya.

Sementara itu ketua Banwaslu Pamekasan, Abdullah Saidi mengatakan Banwaslu Pamekasan terus mengawasi dan memantau setiap peristiwa yang ada di Pamekasan. Diakuinya, tidak sedikit masyarakat yang mendatangi kantor Banwaslu untuk memberikan informasi yang menyangkut pelanggaran pemilu.

“Wartawan bersama Banwaslu bersenergi dan mengawal pemilu 2019,” tandasnya.