BLITAR, FaktualNews.co – Polres Blitar Kota masih terus berusaha melakukan pencarian potongan kepala Budi Hartanto (28) guru honorer yang mayatnya ditemukan dalam koper di bawah Jembatan Jalan Raya Blitar-Kediri di Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Kapolres Blitar Kota AKBP Adewira Negara Siregar memimpin langsung pencarian potongan kepala Budi. Saat ini, proses pencarian sudah diperluas di lokasi temuan mayat dalam koper. Selain itu, polisi juga menyisir beberapa lokasi yang diprediksi menjadi tempat pembuangan.
AKBP Adewira Negara Siregar mengatakan, sampai saat ini tepatnya hari ketiga, sejak penemuan mayat dalam koper, pihaknya masih terus melakukan pencarian potongan tubuh dan beberapa barang bukti lainnya, kasus tewasnya Budi Hartanto.
“Saat ini penyisiran kami perluas mulai dari titik pertama di temukan hinga turun sepanjang hampir 20 meter. Dalam pencarian saat ini petugas belum mendapatkan titik terang, namun pencarian akan terus dilakukan,” kata Kata Kapolres Blitar Kota, Jumat (5/4/2019).
Adewira menambahkan, sampai saat ini pihaknya masih difokuskan ke pencarian bagian tubuh korban yang belum ketemu. Selain itu juga beberapa barang milik korban yang hilang.
“Dari hasil otopsi korban ini bayak luka di tubuhnya. Antara lain luka di pergelangan tangan. Semoga hari ini ada titik terang dan bisa ditemukan,” pungkasnya.
Sebelumnya, warga Blitar digegerkan atas temuan mayat dalam koper di bawah jembatan jalan nasional Blitar-Kediri. Mayat tanpa kepala, korban mutilasi itu ditemukan pencari rumput bernama Imam dan dilaporkan ke kepala desa, Rabu (3/4/2019).
Kepala desa pun melaporkan ke kepolisian dan petugas dari Polsek Udanawu memeriksa koper dan sempat membukanya. Saat dibuka, kondisi mayat dalam koper itu tertekuk.
Kedua betis ditekuk ke belakang paha. Berhimpitan dengan bagian atas badan yang tertekuk di atasnya. Sementara posisi kepala, tidak ada satupun saksi yang mengetahui secara pasti.
Dalam kasus ini, polisi sudah memerika 13 saksi. Kabar yang beredar, motif pembunuhan ini diduga persoalan asmara. Namun, hingga kini polisi belum memastikan hal itu.